Awas, jangan jadi orang celaka di Bulan Ramadan
KILASBERITA.ID - Bulan Ramadan adalah bulan mulia yang didalamnya terdapat banyak keutamaan berupa limpahan pahala yang tiada terhingga bagi setiap mu’min yang berpuasa dan mengisi bulan yang penuh berkah ini dengan ibadah dan berbuat kebajikan.
Rosulullah SAW telah enyampaikan kepada kita semua dengan sabdanya yang diriwayatkan Dari Abu Hurairah, ia berkata :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari dan Muslim)
Dan dalam redaksi yang lain dikatakan :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Allah SWT menjanjikan keampunan dari dosa-dosa yang telah lalu bagi siapa saja yang melaksanakan puasa atau mengisi ramadan dengan beribadah yang dilandasi dengan keimanan dan penuh harapan akan balasan pahala dari-Nya.
Selain itu ramadan juga menjadi bulan dimana pintu-pintu surga dibuka dan ditutupnya pintu-pintu neraka, serta dibelenggunya syaithon. Didalam bulan inipun terdapat satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan, yakni kita kenal dengan malam Al-Qodr.
Dalam HARI. Ahmad, Rosulullah SAW bersabda :
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Artinya: "Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan)."
Begitu banyak kebaikan yang akan kita dapatkan manakala kita dapat dengan sungguh-sungguh menjalankan perintah Allah SWT dengan melaksanakan puasa ibadah lainnya dibulan ini. Namun demikian pada kenyataannya banyak kita saksikan masih banyak dari kaum muslimin yang tidak menjalankan apa yang diperintahkan Allah SWT, bahkan secara terang-terangan menentang perintah-Nya serta bermaksiat kepada ALLah SWT. inilah golongan orang-orang yang terhalang dari kebaikan.
Bahkan Jibril AS, mendoakan kecelakaan bagi orang-orang yang melalui bulan ramadan, namun tidak mendapatkan kebaikan di bulan ini berupa keampunan dari Allah SWT.
Dikisahkan ketika Nabi menaiki mimbar, pada tangga pertama beliau berucap âmîn. Pada tangga kedua dan ketiga beliau juga berucap âmîn. Para sahabat akhirnya bertanya. Wahai Rasulullah, kami mendengar engkau mengucapkan âmîn tiga kali. Nabi menjelaskan:
Pada tangga pertama tadi, Jibril mendatangiku dan mengatakan:
شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
Artinya: Celaka orang yang menjumpai Ramadhan dan melewatinya tapi dosa-dosanya tidak diampuni.
Maka aku mengucapkan ‘âmîn’., Pada tangga kedua Jibril berkata:
شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
Artinya: Celaka orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya tapi hal itu tidak bisa memasukkannya ke surga.
Maka aku mengucapkan ‘âmîn’. Pada tangga ketiga Jibril berkata:
شَقِيَ عَبْدٌ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ
Artinya: Celaka orang yang ketika namamu disebut di dekatnya, tapi ia tidak bershalawat padamu.
Maka aku mengucapkan ‘âmîn’. (Imam al-Bukhari, Al-Adabu-l Mufrad.
Oleh karenanya, hendaklah kita dapat mengambil kebaikan dari bulan romadhon yang mulia ini dengan senantiasa menjalankan kewajiban kita dan memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah kita perbuat dimasa-masa yang lalu, sehingga kita tidak termasuk orang-orang yang mendapatkan celaka di bulan Ramadhan.***