Bawaslu Kabupaten Bogor Didesak Ungkap Dalang Pengarah KPPS Desa Tugu Selatan Mendukung Rudy Susmanto-Jaro Ade

Bawaslu Kabupaten Bogor Didesak Ungkap Dalang Pengarah KPPS Desa Tugu Selatan Mendukung Rudy Susmanto-Jaro Ade

Smallest Font
Largest Font

BOGOR - KPU Kabupaten Bogor tidak hanya gagal dalam hal tingkat partisipasi pemilih. Tapi juga gagal melakukan pembinaan terhadap badan adhoc mereka yang memihak pada salah satu pasangan calon sehingga Pilkada Kabupaten Bogor 2024 tercoreng. 

Ihwal adanya pelanggaran oleh badan adhoc terungkap oleh tiim pemenangan calon bupati dan wakil bupati nomor Bayu Syahjohan-Musyafaur Rahman. 

Mereka mendapati ketua dan anggota KPPS di TPS 09 Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua diarahkan untuk mendukung paslon nomor 1 Rudy Susmanto-Ade Ruhandi (Jaro Ade).

Bermula dari pemilih yang merasa suara mereka hilang di TPS 09. Bahkan paslon 01 meraih suara 100 persen, sedangkan rivalnya nol. 

Kabar terlahir, hal itu diakui oleh ketua dan anggota KPPS TPS 09 Desa Tugu Selatan. 

Kini belum tuntas kasus tersebut, muncul lagi dugaan kecurangan yang merugikan pasangan cabup-cawabup Bogor no 2. Pelakunya perangkat Desa Tugu Selatan berinisial AG. 

Timnang Bayu Syahjohan-Musyafaur Rahman telah malaporkan kedua temuan kasus ini ke Bawaslu Kabupaten Bogor. 

"Saksi-saksi telah dipanggil Bawaslu Kabupaten Bogor terkait laporan kami atas adanya sejumlah pelanggaran dan kecurangan di Pilkada Kabupaten Bogor,” kata Tim Pemenangan Bayu-Musa, Jonny Sirait pada wartawan. 

Ia menjelaskan, saksi berjumlah empat orang yang terdiri dari ketua dab anggota KPPS TPS 09 Desa Tugu Selatan. Yakni Abdurahman, Jumyati, Azizah dan Iva. 

Jonny Sirait mengapresiasi kinerja Bawaslu Kabupaten Bogor. Dia meminta Bawaslu membongkar kasus ini hingga ke akar-akarnya atau mengungkap siapa di balik terjadinya pelanggaran. 

“Kami yakin ada dalang di balik semua ini. Pelanggarannya seolah begitu masif dan terstruktur. Oknum KPPS bahkan ada yang mengaku diarahkan untuk menguntungkan paslon 01,” ungkapnya. 

Dengan terbongkarnya kecurangan-kecurangan di Pilkada Kabupaten Bogor, dia berharap jangan sampai hati masyarakat terluka lantaran hak suaranya diambil oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. 

“Para terlapor harus bisa mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakukannya dan biarlah ini jadi pelajaran bagi semua pihak kelak. Baik itu masyarakat, peserta kontestasi, penyelenggara maupun pengawas pemilu,” geram Jonny. 

Dirinya juga mengharapkan, laporan-laporan di Panwascam agar lebih cepat ditangani Bawaslu. 

Kolega Jonny Sirait di Timnang Bayu-Musa, Andriyana menambahkan, kecurangan yang terjadi bukan hanya merugikan paslonnya. Tapi juga mencederai demokrasi dan meracuni masyarakat Bumi Tegar Iman. 

“Saya kira tahun ini jadi sejarah terburuk sepanjang Pilkada Kabupaten Bogor. Bayu-Musa sebelumnya menyelamatkan demokrasi Kabupaten Bogor dengan mencalonkan diri sehingga paslon nomor urut 01 tidak melawan kotak kosong. Namun ternyata upaya baik itu harus dikotori cara-cara curang yang seolah begitu masif dan terstruktur,” kata Andriyana. MAULAYA/***

Editors Team
Daisy Floren

Populer Lainnya