Buah Kerja Keras Civitas Akademika, SMPN 2 Sukaraja Kini Berlabel Sekolah Adiwiyata Mandiri
BOGOR - SMPN 2 Sukaraja mengharumkan Kabupaten Bogor di dunia pendidikan. Lembaga pendidikan yang dinakhodai Dedi Budi Sumardi itu menyandang predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Label tersebut merupakan penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada awal Oktober 2024. Sebagai apresiasi atas komitmen sekolah dalam mewujudkan lingkungan belajar yang bersih, sehat, dan lestari.
Kepala SMPN 2 Sukaraja, Dedi Budi Sumardi mengungkap, rasa syukurnya atas pencapaian tersebut.
Kata dia, penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri tingkat Nasional tahun 2024 merupakan buah dari kerja keras seluruh civitas akademika sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga orangtua murid.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan sekolah dan menjadikan sekolah sebagai pusat pembelajaran tentang pentingnya menjaga kelestarian alam," ujarnya, Rabu (9/10/2024).
"Alhamdulillah yang telah konsisten dari tahun 2017 lalu, bahkan prestasinya terus meningkat dari penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Bogor pada 2019, penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Barat pada 2020, penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional pada 2022, dan Sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2024 ini,” Dedi Budi Sumardi menambahkan.
Dia menjelaskan, beberapa program unggulan yang telah dilaksanakan pengolahan dan pemanfaatan limbah sampah anorganik menjadi berbagai jenis produk daur ulang sampah, pemanfaatan sampah organik menjadi kompos, dan pembuatan kebun sekolah melalui sistem rumah kaca.
Kemudian juga ada kampanye hemat energi, pemanfaatan lahan pekarangan, pemanfaatan air bekas wudhu dan hujan untuk kolam ikan, pemanfaatan air buangan wudhu dan air AC untuk menyiram tanaman, pembuatan lubang biopori, sumur resapan serta aviary park.
Tidak hanya itu, SMPN 2 Sukaraja juga menerapkan kebijakan larangan penggunaan plastik dan styrofoam dengan mewajibkan seluruh siswa membawa tumbler dan membawa alat makan masing-masing, serta program berbasis lingkungan lainnya.
Tujuannya, Dedi Budi Sumardi melanjutkan, agar para siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian alam.
“Alhamdulillah komitmen yang kami bangun sejak tujuh tahun lalu, salah satunya penghargaan Adiwiyata Mandiri yang kami raih ini bukan hanya sekadar predikat, tetapi juga menjadi bukti nyata dari komitmen sekolah kami dalam mewujudkan lingkungan belajar yang berkelanjutan. Mudah-mudahan ini dapat memotivasi bagi sekolah lainnya dalam upaya pelestarian lingkungan atau go green,” tuturnya.
Perlu diketahui, berbagai inovasi juga dilakukan oleh para siswa sebagai kader adiwiyata, diantaranya pembuatan sabun cuci tangan dari ampas kopi dan minyak jelantah, mencangkok tanaman, pembuatan minyak dari lidah buaya, pembuatan spray anti nyamuk dari serai.
“Bahkan inovasi ini kami lombakan dalam gelar inovasi daerah tingkat Kabupaten Bogor yang diselenggarakan oleh Bappedalitbang Kabupaten Bogor tahun ini,” katanya.
Menurut Dedi Budi Sumardi untuk terus menjaga konsistensi dan semangat dalam melaksanakan budaya berbasis lingkungan, baik guru juga para siswa, ia secara rutin dilaksanakan lomba kebersihan kelas yang diselenggarakan secara rutin tiap bulan. Selain lomba kebersihan kelas, kerapian dan kreativitas ruangan kelas, juga dilaksanakan lomba daur ulang, penanaman pohon, pembuatan kompos dan lainnya.
“Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan sekolah, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi siswa. Melalui program Adiwiyata, alhamdulillah kami berhasil menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan inspiratif, di mana siswa dapat belajar sambil bermain dan berkreasi,” tukasnya. MAULAYA