Dengan 56 Pakar, GSN Siap Jadi Lokomotif Perubahan

Dengan 56 Pakar, GSN Siap Jadi Lokomotif Perubahan

Smallest Font
Largest Font

Jakarta, 2 November 2024 – Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) resmi dideklarasikan sebagai pijakan awal menuju Indonesia yang lebih kuat dan tangguh. Dikepalai oleh Rosan Roeslani, GSN diharapkan menjadi gerakan yang mempersatukan bangsa menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, mulai dari gejolak ekonomi hingga dampak perubahan iklim. Dengan semangat kebersamaan dan arah yang tegas, GSN menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor serta kebijakan berbasis solusi nyata.

Deklarasi GSN, yang turut dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran RK dan seluruh menteri Kabinet Merah Putih, menunjukkan komitmen untuk membangun masa depan Indonesia yang berkelanjutan. Prabowo tak hanya menggaungkan janji perubahan, tetapi memperkenalkan visi konkret dengan melibatkan pakar terbaik dari berbagai disiplin ilmu untuk mendukung pengambilan keputusan. Dewan Pakar yang dipimpin oleh Prof. Dr. (H.C.) Ir. Burhanuddin Abdullah, MA berfungsi sebagai tim strategis yang membawa perspektif ilmiah dan inovasi untuk menjawab tantangan bangsa.

"Ini bukan sekadar deklarasi, tetapi panggilan untuk seluruh bangsa agar bersama-sama bergerak membangun Indonesia," ungkap Prabowo. "Dengan dukungan Dewan Pakar, kita memiliki kesempatan untuk menyusun langkah konkret yang berdampak langsung pada masyarakat."

Menghadapi Tantangan dengan Solusi Inovatif

Prabowo bersama Dewan Pakar ingin mengubah setiap tantangan menjadi peluang, mengatasi persoalan sosial dan ekonomi dengan pendekatan inovatif yang berkelanjutan. Dewan Pakar diharapkan mampu menyusun solusi berbasis data dan praktik terbaik untuk mendukung kebijakan yang menyasar kesejahteraan masyarakat. Dengan bimbingan dari para pakar, setiap kebijakan dan program yang diusulkan bertujuan tidak hanya untuk mengatasi persoalan saat ini, tetapi juga untuk membangun landasan bagi masa depan Indonesia yang lebih stabil.

Gema Sasmita, tokoh muda yang merupakan salah satu anggota Dewan Pakar GSN, mengatakan bahwa visi ini mencakup keterlibatan aktif dari seluruh elemen bangsa, dari pemerintah hingga masyarakat akar rumput. “Deklarasi GSN adalah landasan bagi perubahan yang bermula dari masyarakat itu sendiri,” ucap Gema. “Perubahan yang diinginkan adalah perubahan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat di setiap daerah. Karenanya keterlibatan aktif seluruh masyarakat termasuk basis-basis relawan yang tergabung di dalamnya”

Solidaritas untuk Masa Depan Indonesia

Deklarasi GSN bukan sekadar simbol, tetapi awal dari perjalanan panjang yang melibatkan partisipasi aktif seluruh bangsa. Dalam arahannya, Prabowo menyampaikan bahwa kekuatan sejati suatu bangsa terletak pada semangat kolektif dan visi bersama yang kokoh. Melalui gerakan ini, seluruh rakyat Indonesia diundang untuk bergandengan tangan, menciptakan masa depan yang lebih cerah.

"Semangat kolektif ini harus menjadi fondasi bagi masa depan kita," kata Prabowo. "Kita tak hanya menghadapi tantangan hari ini, tetapi merancang warisan yang kokoh bagi generasi mendatang. Saya bertekad memimpin pemerintahan yang bersih. Yang mau bersama saya ayo, yang tidak mau bersama saya minggir," kata Prabowo di hadapan ribuan pendukungnya yang hadir di acara tersebut.

Deklarasi GSN diharapkan menjadi penggerak bagi seluruh rakyat Indonesia untuk turut serta mendukung kebijakan yang pro-rakyat, berperan dalam inovasi di tingkat lokal, dan mendorong terciptanya Indonesia yang lebih tangguh. GSN menyuarakan pesan persatuan: Indonesia yang kuat adalah Indonesia yang bergerak bersama sebagai satu kesatuan, tanpa perpecahan.

Menuju Indonesia yang Lebih Tangguh dan Berdaya Saing

Deklarasi GSN bukan hanya wacana, tetapi panggilan untuk tindakan nyata. Bersama tim Dewan Pakar yang baru di bentuk di GSN, Prabowo berkomitmen menghadirkan solusi yang benar-benar dapat diimplementasikan. Ini bukan sekadar janji, tetapi komitmen untuk membawa perubahan melalui langkah-langkah konkret yang berpijak pada kepentingan masyarakat.

Deklarasi ini menyalakan harapan baru, membuka jalan menuju Indonesia yang berdaya saing, tangguh menghadapi tantangan global, dan siap meraih mimpi-mimpinya. Inilah saatnya bagi Indonesia untuk bersatu, bekerja bersama, dan menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang kuat dan siap menghadapi masa depan dengan penuh optimisme.

Struktur Dewan Pakar GSN :

  1. Ketua Dewan Pakar: Dr. (Hc). Ir. Burhanuddin Abdullah, MA
  2. Prof. Dr. J. Sudrajad Djiwandono, Ph.D. (Partai Gerindra)
  3. Drs. Rizal Mallarangeng, MA, Ph.D. (Partai Golkar)
  4. Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, MS. (Partai Gerindra)
  5. Sarjan Tahir, SE., MM.
  6. Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Jafar Hafsah, IPU (Partai Demokrat)
  7. Laksdya (Purn.) Arie Soedewo
  8. Marsma (Purn.) Dwi Badarmanto
  9. Panji Irawan
  10. Ferry Latuhihin, M.Sc.
  11. Tri Mumpuni
  12. Sri Bebassari, M.Si.
  13. Ikhwan Primanda
  14. Fabby Tumiwa
  15. Anthony Utomo
  16. Ir. Yani Witjaksono, MA.
  17. Ali Mudakir
  18. R Rudy Irawan
  19. Arnold Soetrisnanto
  20. Syamsul Bahri
  21. Fahri Hamzah
  22. Dr. H. Fadli Zon, SS, M.Sc. (Partai Gerindra)
  23. Yandri Susanto, SPT, MPd. (Partai PAN)
  24. Zulfikar Priyatna
  25. Saleh P. Daulay
  26. Adi Santosa
  27. Abrory Abdul Djabbar
  28. Agus Leman Gunawan
  29. Agus Riyanto
  30. Ahmad Adisuryo
  31. Budi Mulya
  32. Cepi Jamaludin Malik
  33. Dadan Gunawan
  34. Darwin Ginting
  35. Edi Slamet
  36. Fredi Dharmawan
  37. Gema Sasmita
  38. Prof.Dr La Ode Masihu Kamaluddin, M.Sc., M.Eng
  39. Mahatma Gandhi
  40. Muhammad Munir
  41. Muhammad Sirod
  42. Rezza Arief Budy Artha
  43. Sadar Subagyo
  44. Sarah Handayani (Partai Gelora)
  45. Taufan Rahmadi
  46. Tengku Zulkifli Usman(Partai Gelora)
  47. Yuanita Indriyani
  48. Rachlan Nashidik (Partai Demokrat)
  49. Dr. Benny K. Harman (Partai Demokrat)
  50. Dr. Herman Khaeron (Partai Demokrat)
  51. Jansen Sitindaon, MH (Partai Demokrat)
  52. Imelda Sari (Partai Demokrat)
  53. Sigit Raditya, MIS, MA (Demokrat)
  54. Komjen Pol. Mochamad Iriawan
  55. Prof. Bambang Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D.
  56. Muhammad Chatib Basri, S.E., M.Ec.Dev., Ph.D.

Editors Team
Daisy Floren

Populer Lainnya