Dengan Aplikasi JakOne Abank Bank DKI, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Dorong Digitalisasi Bank Sampah 

Dengan Aplikasi JakOne Abank Bank DKI, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Dorong Digitalisasi Bank Sampah 

Smallest Font
Largest Font

kilasberita id, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, mengapresiasi inovasi digitalisasi yang diterapkan Bank DKI melalui aplikasi JakOne Abank. Inovasi ini digunakan di Bank Sampah Induk (BSI) Kumala, Jakarta Utara, dan menjadi contoh yang patut diadopsi oleh Bank Pembangunan Daerah se-Indonesia (BPD-SI).

Dalam kunjungannya ke BSI Kumala di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (22/12/2024), Hanif menyatakan bahwa solusi berbasis digital ini dapat menjadi jawaban atas tantangan dalam pengelolaan sampah.

“Jika masalah sampah di Jakarta selesai, maka masalah sampah di Indonesia juga akan teratasi. Sistem seperti JakOne Abank ini harus direplikasi untuk membantu pengelolaan sampah yang lebih modern, terutama dalam hal pendanaan dan transaksi,” ujar Hanif.

Transformasi Digital di Sektor Lingkungan

Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menegaskan komitmen institusinya dalam mendukung program pemerintah, khususnya melalui implementasi transaksi non-tunai di sektor lingkungan. 

“Fitur unggulan JakOne Abank memberikan kemudahan akses transaksi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan,” jelasnya.

BSI Kumala telah menjadi pelopor pengelolaan sampah berbasis komunitas sejak 2016. Ketua BSI Kumala, Budi Hermawan, mengungkapkan bahwa bank sampah ini mampu menghimpun hingga 13 ton sampah anorganik dan 1,5 ton sampah organik setiap bulan.

Melalui aplikasi JakOne Abank, transaksi di bank sampah ini kini sepenuhnya cashless, memberikan efisiensi dan transparansi bagi nasabah.

“Dengan JakOne Abank, nasabah dapat menerima pembayaran langsung melalui aplikasi, tanpa perlu bergantung pada transaksi tunai. Ini sangat memudahkan dan mempercepat proses transaksi,” kata Budi.

Hanif pun berharap, langkah ini dapat menjadi model pengelolaan sampah berbasis digital yang diterapkan di seluruh Indonesia. Ia juga mengapresiasi sinergi antara Pemprov DKI dan Bank DKI yang menyediakan solusi digital untuk mendukung upaya keberlanjutan.

BSI Kumala tidak hanya fokus pada pengelolaan sampah, tetapi juga pemberdayaan sosial, termasuk melibatkan mantan anak jalanan sebagai pengelola.

Keberhasilan ini telah menarik perhatian berbagai daerah, seperti Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi, yang melakukan kunjungan belajar ke bank sampah tersebut.

Dengan target nasional menuju pengelolaan sampah berbasis cashless pada 2025, inisiatif ini diharapkan mampu menjadi solusi inovatif yang memperkuat manajemen sampah sekaligus meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, menambahkan bahwa keberhasilan BSI Kumala adalah bukti kolaborasi efektif antara sektor perbankan dan komunitas lokal.

“Bank DKI berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi berbasis lingkungan yang berkelanjutan,” tutup Arie. (Lexi).

Editors Team
Daisy Floren

Populer Lainnya