Denny JA : Hukum Ketiga Hidup Bermakna: Passion

Denny JA : Hukum Ketiga Hidup Bermakna: Passion

Smallest Font
Largest Font

JAKARTA- Di balik setiap pencapaian besar, ada passion yang membimbing seperti angin di balik layar kapal. Tanpa terlihat namun menentukan arah.”

Kutipan ini menggambarkan bahwa passion memiliki kekuatan mendalam yang mengarahkan hidup kita. 

Meski tak selalu tampak, ia menentukan arah dan tujuan. Passion adalah kekuatan yang mendorong kita maju, sama seperti angin yang mendorong layar kapal. 

Tanpa passion, kita mungkin terombang-ambing tanpa arah. Tetapi dengan passion, kita bergerak dengan keyakinan dan dedikasi.

Dalam setiap langkah kehidupan, kita selalu dihadapkan pada dua jalan. Satu jalan penuh dengan keraguan dan ketidakpastian. Jalan lainnya dibanjiri oleh api semangat dan dedikasi.

Jalan yang terakhir inilah yang disebut passion—sebuah kekuatan yang mendorong kita untuk hidup lebih dari sekadar bertahan. Passion bukan hanya soal hasrat, melainkan komitmen yang membakar dari dalam.

Seperti api yang tidak padam, passion terus hidup. Ia bukan sekadar gairah sementara, tetapi sumber energi yang tak terbatas. Passion menjadikan hidup lebih dari sekadar rutinitas.

-000-

Hasil Riset tentang Passion

Tiga penelitian besar mendukung pentingnya passion dalam membentuk kebahagiaan dan makna hidup.

Pertama, teori Dualistic Model of Passion dari Dr. Robert Vallerand. Ia menyoroti dua jenis passion: harmonious passion dan obsessive passion. Harmonious passion adalah passion yang selaras dengan kehidupan seseorang.

Ia menciptakan keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Sementara itu, obsessive passion sering kali mendominasi kehidupan dan bisa menyebabkan stres.

Penelitian Vallerand menunjukkan bahwa individu dengan harmonious passion lebih bahagia dan memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

Penelitian kedua dari University of California menemukan bahwa orang-orang yang memiliki passion terhadap pekerjaan mereka cenderung lebih mudah mencapai keadaan flow. Flow adalah kondisi optimal di mana seseorang benar-benar tenggelam dalam aktivitasnya.

Dalam keadaan ini, waktu seolah menghilang, dan performa individu mencapai puncaknya. Flow, yang tidak mungkin dicapai tanpa passion, memberikan kebahagiaan intrinsik yang mendalam dan kepuasan hidup.

Riset ketiga dari Journal of Positive Psychology menunjukkan bahwa orang yang mengikuti passion mereka cenderung memiliki kehidupan yang lebih bermakna. Mereka lebih puas, lebih termotivasi, dan lebih tahan terhadap stres.

Passion memberikan mereka alasan yang kuat untuk terus maju. Bahkan ketika mereka menghadapi rintangan.

-000-

Apa itu Passion dan Mengapa Penting?

Passion adalah dorongan batin yang membuat seseorang rela mencurahkan waktu, energi, dan pengorbanan. Ia bukan sekadar kesenangan, tetapi panggilan jiwa yang mendalam.

Passion menuntun seseorang melewati badai kehidupan. Seperti ombak yang tak pernah berhenti menghantam pantai, passion memberikan ritme dan dinamika dalam hidup kita.

Mengapa passion begitu penting? Karena passion adalah dasar kebahagiaan yang berkelanjutan. Ia juga merupakan kunci kesuksesan sejati.

Passion membuat kita bangkit saat terjatuh. Ia mendorong kita terus maju meski dihadang tantangan. Passion memberi makna pada setiap tindakan kita. Ia menciptakan kedalaman emosional dan kepuasan dalam hidup sehari-hari.

Orang yang memiliki passion lebih cenderung merasa hidup mereka penuh makna. Mereka lebih mampu mengatasi stres dan tantangan.

Dalam dunia kerja, passion adalah pembeda antara mereka yang hanya bekerja dan mereka yang benar-benar hidup. Passion mendorong inovasi, kreativitas, dan ketekunan.

Mereka yang bekerja dengan passion tidak hanya mencapai tujuan mereka. Mereka juga menemukan kebahagiaan dalam setiap langkah perjalanan.

-000-

Kritik terhadap Passion

Meskipun passion sering kali dipuji sebagai kunci kebahagiaan, ia tidak tanpa kritik. Terlalu fokus pada passion bisa membawa ketidakseimbangan dalam hidup.

Mereka yang tenggelam dalam passion sering kali lupa pada kebutuhan lain. Misalnya, hubungan sosial, kesehatan fisik, dan keseimbangan emosional.

Obsessive passion dapat mengarah pada burnout. Ini adalah kelelahan mental dan emosional akibat dorongan yang terlalu berlebihan.

Lebih dari itu, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menemukan passion yang cocok dengan kehidupan mereka. Ini sering kali menimbulkan frustrasi atau rasa gagal.

Tuntutan untuk “menemukan passion” bisa menjadi tekanan yang tidak sehat. Terutama ketika passion itu tidak muncul dengan jelas.

Namun, solusinya bukanlah meninggalkan passion. Solusinya adalah menemukan keseimbangan. Harmonious passion, seperti yang diungkapkan dalam riset Vallerand, adalah kuncinya.

Passion yang sehat tidak mendominasi hidup kita. Passion menyatu dengan kehidupan lain secara harmonis. Passion harus menjadi kekuatan yang mendorong kita maju, bukan beban yang menjerat kita.

-000-

Contoh Tokoh: Howard Schultz

Howard Schultz, mantan CEO Starbucks, adalah contoh nyata bagaimana passion bisa mengubah hidup. Schultz tumbuh dalam keluarga miskin di Brooklyn. Namun, ia memiliki passion yang besar untuk menciptakan sesuatu yang berarti.

Ketika ia bergabung dengan Starbucks, Schultz tidak melihatnya sebagai sekadar kedai kopi. Ia memiliki visi besar untuk mengubah kedai ini menjadi tempat yang menyediakan pengalaman.

Tempat di mana orang-orang bisa berbagi momen bersama. Passion inilah yang membuat Schultz berjuang keras membangun Starbucks menjadi perusahaan global.

Namun, perjalanannya tidak mudah. Pada satu titik, Schultz hampir kehilangan perusahaannya selama krisis keuangan.

Tetapi passion yang mendalam untuk misi Starbucks—membangun komunitas, hubungan, dan kualitas—membuatnya terus bertahan. Schultz adalah bukti bahwa passion yang mendalam bisa mengubah tantangan menjadi kemenangan.

-000- 

Passion dalam Ajaran Agama dan Filsafat

Passion bukanlah konsep yang hanya dimiliki dunia modern. Sejak zaman kuno, ajaran agama dan filsafat menekankan pentingnya passion dalam menjalani hidup yang bermakna.

Dalam Islam, konsep ihsan mengajarkan bahwa setiap tindakan harus dilakukan dengan dedikasi penuh. Seolah-olah Tuhan melihat kita.

Passion di sini adalah keikhlasan dalam menjalani setiap perbuatan. Dalam agama Kristen, passion muncul dalam bentuk cinta kasih yang mendalam kepada Tuhan dan sesama.

Pengorbanan Yesus untuk umat manusia adalah contoh passion yang lahir dari cinta dan pengabdian yang tak terbatas.

Buddhisme menekankan right effort, di mana passion mendorong seseorang untuk mengatasi penderitaan. Passion membawa seseorang mencapai kedamaian batin.

Dalam Hindu, bhakti adalah bentuk passion tertinggi—pengabdian yang penuh cinta kepada Tuhan. Bhakti yoga mengajarkan bahwa hidup yang dipenuhi dengan pengabdian adalah hidup yang bermakna.

Konfusianisme menekankan pada passion dalam membangun hubungan sosial yang harmonis. Passion di sini adalah cinta yang tulus kepada manusia dan kemanusiaan. Passion diwujudkan dalam tindakan yang adil.

Bahkan Stoikisme, meskipun passion sering dianggap sebagai sumber kelemahan, memberikan ruang bagi passion. Dalam Stoikisme, passion muncul dalam bentuk pengendalian diri dan dedikasi pada kebajikan.

-000-

Penutup

Passion adalah bahan bakar yang membuat hidup lebih bermakna. Ia adalah nyala yang terus menyala bahkan saat jalan di depan tampak gelap.

Tanpa passion, hidup akan kehilangan percikannya. Ia akan menjadi datar dan hampa. Namun, passion yang sehat adalah kompas yang menuntun kita melewati arus kehidupan. Ia memastikan kita terus bergerak maju dengan tujuan yang jelas.

Pada akhirnya, passion adalah panggilan jiwa. Seperti api abadi, ia menyala dalam setiap langkah kita. Ia memberi arti pada setiap detik.

Hidup dengan passion bukan hanya tentang mencapai tujuan. Ia juga tentang menikmati setiap momen dalam perjalanan.

Hidup dengan passion menjadikan perjalanan itu sendiri sebagai tujuan. Setiap momen kecil adalah kemenangan. Setiap langkah terasa seperti aliran sungai menuju samudra makna.***

Jakarta, 24 Oktober 2024

Catatan Referensi:

“The Dualistic Model of Passion”
Penulis: Robert J. Vallerand
Penerbit: Oxford University Press
Tahun Terbit: 2015

“Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us”
Penulis: Daniel H. Pink
Penerbit: Riverhead Books
Tahun Terbit: 2009

“Flow: The Psychology of Optimal Experience”
Penulis: Mihaly Csikszentmihalyi
Penerbit: Harper & Row
Tahun Terbit

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Suferi Author

Populer Lainnya