Disporapar Kota Samarinda Harapkan Pemuda Menjadi Embrio Wujudkan Indonesia Emas 2045
SAMARINDA- Gagal membentuk berarti membentuk kegagalan. Struktur kalimat ini tidak jauh berbeda perihal gagal merancang berarti merancang kegagalan. Agar tidak sampai terjadi kegagalan merancang dan gagal membentuk pemuda sebagai garda terdepan mewujudkan Indonesia Emas 2045 mendatang.
Dalam menanggapi Peraturan Presiden Republik Indonesia No 43 Tahun 2022, tentang Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan. Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Samarinda, Kalimatan Timur menggelar diskusi Ilmiah di Hotel Grand Verona Samarinda, pada Selasa (26/11/25),
Disporapar Kota Samarinda mengundang 3 orang pemateri dan ahli dari UNMUL Samarinda, perwakilan organisasi kepemudaan serta beberapa mahasiswa di wilayah Kota Samarinda.
Diskusi ilmiah dengan tema "Peran Pemuda Dalam Meningkatkan Indeks Pengembangan Pemuda, Menuju Indonesia Emas 2045", mengacu pada Indeks pembangunan pemuda (IPP) kota Samarinda.
Kebit SDM Kepemudaan Dispora kota Samarinda, Jack, menyampaikan bahwa tujuan agenda diskusi ilmiah ini adalah memberikan sosialisasi tentang Indeks Pembangunan pemuda kota samarinda, sekaligus rencana aksi Daerah untuk kepemudaan kedepan.
Jack juga menerangkan pentingnya sosialisasi dan transparannya tujuan pemuda dalam programnya masing-masing, termasuk keluh dan kesah pemuda untuk pemerintah.
Menurutnya, aktor utama pembangunan pemuda bukan saja tanggung jawab dinas kepemudaan semata, melainkan aktor utamanya adalah generasi pemuda itu sendiri. Dengan catatan pemerintah siap mendukung jika itu bersifat positif dan tujuan yang jelas untuk pembangunan pemuda.
" Tujuan Kegiatan ini juga sebagai jembatan komunikasi yang baik antar pemerintah dan Pemuda. Supaya tidak terjadi miskomunikasi bahwa pemerintah tidak peduli terhadap Program-program pemuda. Melainkan pemerintah itu sangat peduli terhadap pemuda terkhusus di kota samarinda." Ujar Jack, kabit SDM Kepemudaan kota Samarinda.
Diskusi ini merupakan langka pembangun pemuda di kota Samarinda, melalui pertukaran pikiran para peserta dari sisi akademis dan pengalaman. Tak sebatas itu, ahli bidang perencanaan dan penelitian index pembangunan pemuda turut mengambil bagian dalam diskusi ilmiah itu.
Dirinya juga menegaskan kembali bahwa Pemuda menjadi garda untuk membuat new eksperimen dan new solusion. Bukan sekedar hadir, ada dan nyata, melainkan hadir, ada, nyata dan aksi pembuatan eksperimen baru dan solusi baru kedepan.
" Pesan terakir untuk pemuda di kota Samarinda adalah, pentingnya kolaborasi pemerintah dan pemuda sebagai dasar membuat agen perubahan. Harapan saya kedepan adalah pemuda di kota Samarinda ini siap jadi embrio bagi Indonesia mencapai Indonesia Emas 2045. Mari kita jalan bersama-sama dengan bergandengan tangan agar saling menopang satu sama lain," ungkapnya. - Randy Tukan