Dua Paslon Saling Klaim Kemenangan, Pilkada Cianjur Berpotensi Sengketa

Dua Paslon Saling Klaim Kemenangan, Pilkada Cianjur Berpotensi Sengketa

Smallest Font
Largest Font

CIANJUR - Hasil pemilihan kepala daerah serentak di lima daerah di Jawa Barat berpeluang digugat. Tak terkecuali Pilkada Kabupaten Cianjur. 

Kepala Divisi Hukum dan Pengawasan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar, Aneu Nursifah mengatakan, telah berkoordinasi dengan penyelenggara Pilkada di lapangan. Diketahui terdapat lima daerah yang berpotensi bersengketa. 

Antara lain Kota Banjar, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Depok, dan Kabupaten Cianjur. "Lima kabupaten/kota yang sudah melaporkan (potensi gugatan) ini. Mudah-mudahan tidak bertambah," harapnya. 

Saling klaim kemenangan terjadi di Pilkada Cianjur 2024. 

Pasangan cabup dan cawabup Herman Suherman-Muhammad Solih Ibang serta Muhammad Wahyu Ferdian dan Ramzy Geys Thebe sama-sama ngotot menjadi peraih suara terbanyak berdasarkan hasil hitung cepat versi masing-masing. 

Direktur Riset Indikator Politik Indonesia Adam Kamil menyebut Pilkada Kabupaten Bogor beluk dapat disimpulkan siapa pemenangnya. 

Selisih perolehan suara dua pasangan calon dengan suara terbesar secara statistik tidak signifikan. 

Dari data quick count Indikator yang sudah masuk 100 persen, pasangan Herman Suherman-Muhammad Salih Ibang meraih 42,05 persen suara.  

Adapun Mohammad Wahyu Ferdian-Ramzy Geys Thebe meraih 39,63 persen suara. Lapu pasangan Deden Nasihin-Neneng Efa Fatimah sebesar 18,32 persen. Untuk margin of error quick count Pilbup Kabupaten Cianjur sebesar ± 2,48 persen. 

"Dua paslon dengan suara terbesar secara statistik tidak berbeda signifikan. Quick count tidak bisa menyimpulkan pasangan mana yang unggul," kata Adam Kamil. 

Ketua Tim Pemenangan BHSI, Lepi Firmansyah, mengatakan pasangan Wahyu-Ramzi mengklaim dirinya menang berdasarkan hasil rekapitulasi C1 internal dengan raihan 41.46 persen suara. 

Sedangkan paslon Herman-Ibang unggul berdasarkan exit poll Cyrus dan versi quick count Indikator dengan perolehan 42,05 persen. Sementara Wahyu-Ramzi 39,63 persen, dan Deden-Efa 18,32 persen. 

"Kami juga punya data. Hasil exit poll Cyrus dan quick count dari Indikator bisa dilihat di website-nya, kita unggul," ucapnya.

Pengamat Kebijakan Publik Fanpan Nugraha langsung mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan Isu siapa pemenang Pilkada Cianjur. 

Fanpan Nugraha

Masyarakat harus jeli dan menahan diri untuk menunggu pernyataan resmi KPU Kabupaten Cianjur terkait pemenang Pilkada. 

Diketahui hingga kini, klaim semua pasangan calon bupati dan wakil bupati Cianjur masih berdasarkan hitung cepat. 

"Terkait dinamika paslon nomor 1 Herman-Ibang dan paslon 2 Wahyu-Ramzi atas kemenangan masing-masing di Pilkada Cianjur, hasil hitungan cepat sangat menggelitik bagi masyarakat, kalau semua pihak tidak saling menahan diri, khawatir menimbulkan disintegrasi di masyarakat," katanya. 

Fanpan berharap para pendukung masing-masing paslon saling menahan diri sampai hasil hitungan resmi KPUD Kabupaten Cianjurdi umumkan pda 15 Desember 2024. SANUSI

Editors Team
Daisy Floren

Berita Terkait