Gempa Turki menjadi Gempa Terdahsyat di Tanah Turki, Mengapa?
KILASBERITA.ID - Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Turki hingga Suriah memakan banyak korban jiwa. Sebanyak 2.308 orang dilaporkan tewas dan 8.880 lainnya luka-luka.
Gempa tersebut menewaskan sedikitnya 1.498 orang di Turki dan 810 orang di Suriah. Gempa juga mengakibatkan 7.600 orang di Turki dan 1.280 di Suriah terluka dan ribuan bangunan rubuh.
Korban tewas diperkirakan akan meningkat. Gempa juga mengakibatkan ribuan orang terluka dan banyak bangunan rubuh.
Selain itu, gempa susulan juga diprediksi dapat berlanjut selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Institut geologi Denmark mengatakan getaran itu terasa hingga Greenland.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan di Twitter bahwa "tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim" ke daerah yang dilanda gempa.
Sejumlah laporan media asing menyebutkan, gempa bumi dahsyat yang melanda Turki ini sering terjadi karena Turki berada jalur gempa yang termasuk paling aktif di dunia, terutama karena adanya dua patahan di Lempeng Anatolia.
Kedua patahan itu adalah Patahan Anatolia Utara yang membentang antara Lempeng Anatolia dan Lempeng Eurasia di sebelah utara daratan Turki, dan Patahan Anatolia Timur yang membentang di sepanjang Lempeng Arab hingga bagian tenggara Turki.
Pergerakan di Patahan Anatolia Timur inilah yang diyakini menjadi pemicu gempa bumi dahsyat yang terjadi Senin ini.
Faktanya, gempa yang mengguncang 6 Februari ini sendiri berepisentrum di Turki bagian tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Turki-Suriah.
Sejauh ini, gempa telah merenggut 640 nyawa yang diperkirakan akan terus bertambah. Jumlah korban sebanyak itu ditemukan di daerah-daerah Turki tenggara dan Suriah utara.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga secara langsung mengirimkan pesan ke Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Putin menyampaikan belasungkawa Rusia dan menawarkan bantuan.
"Kami mengharapkan pemulihan yang cepat untuk semua yang terluka dan siap memberikan bantuan yang diperlukan untuk mengatasi dampak bencana alam ini," kata Putin.
Belasungkawa dan bantuan juga disampaikan kepala negara dari beberapa negara seperti China, Inggris, India, Ukraina, Yunani, Israel hingga Jerman.***
(MG/Huda Yuda Fatah)