Hadiri Acara Punggahan 1000 Ketutpat di Gunung Kidul, Ketua FKN : Hidup Harus Memberi Cahaya

Hadiri Acara Punggahan 1000 Ketutpat di Gunung Kidul, Ketua FKN : Hidup Harus Memberi Cahaya

Smallest Font
Largest Font

GUNUNG KIDUL- Ketua Umum Forum Keberagaman Nusantara (FKN), H. Arif Rahmansyah Marbun Tuanku Alamsyah, menghadiri acara Punggahan 1000 Ketupat yang digelar di area parkir wisata Goa Pindul, Gunung Kidul. Acara yang bertajuk "Membangkitkan Rasa Satu dalam Kebaikan" ini menjadi momentum kebersamaan dalam menyambut bulan suci Ramadan, sekaligus merawat nilai-nilai budaya dan spiritualitas Nusantara.

Kegiatan yang diinisiasi oleh salah satu Dewan Pembina FKN, Kanjeng Raden Tumenggung Purbo ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh adat, pemuda lintas budaya, hingga wisatawan yang turut serta dalam rangkaian acara yang kaya akan makna.

Acara dimulai dengan Punggahan 1000 Ketupat, sebuah tradisi yang melambangkan keberkahan dan persaudaraan. Masyarakat berbondong-bondong membawa ketupat sebagai simbol doa dan harapan memasuki bulan Ramadan dengan hati yang bersih.

Selanjutnya, prosesi Ruwahan digelar sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, dilanjutkan dengan kirab gunungan, tumpukan hasil bumi diarak menuju lokasi utama sebagai simbol kemakmuran dan rasa syukur atas anugerah alam. Kirab ini juga mencerminkan semangat gotong royong dan persatuan dalam keberagaman.

Dalam kesempatan ini, Ketua Umum FKN, H. Arif Rahmansyah Marbun Tuanku Alamsyah, menekankan pentingnya menjaga keberagaman dan memperkuat kebersamaan sebagai aset bangsa dalam menjalankan kehidupan bersosial masyarakat.

"Kebersamaan adalah cahaya yang menerangi perjalanan kita, memperkuat tali kasih di antara  masyarakat. Dengan berkumpul seperti ini, kita menjaga api kebersamaan agar tetap menyala, agar kita tidak tercerai-berai oleh perbedaan dan kepentingan sesaat", katanya, pada 7 Februari 2025.

Tradisi seperti Punggahan 1000 Ketupat ini adalah wujud nyata dari semangat kebersamaan yang harus terus kita rawat dan wariskan ke Generasi Muda." ujar Arif. 

Setelah prosesi kirab, peserta melakukan Ziarah ke makam Syeikh Ibarhim dan para leluhur di sekitar Goa Pindul. Ziarah ini menjadi refleksi bagi seluruh hadirin untuk menghargai sejarah dan warisan budaya yang telah dijaga turun-temurun.

Puncak acara ditutup dengan Kenduri, sebuah tradisi makan bersama yang mencerminkan nilai kebersamaan dan solidaritas sosial. Dalam kenduri ini, semua elemen masyarakat duduk bersama, tanpa sekat, menikmati hidangan yang telah disiapkan bersama-sama.

Acara ini menjadi bukti bahwa tradisi lokal mampu menjadi ruang perjumpaan bagi berbagai elemen masyarakat untuk saling mengenal, menghormati, dan berbagi nilai-nilai kebaikan. Semangat "Membangkitkan Rasa Satu dalam Kebaikan" benar-benar terasa di tengah keramaian Punggahan 1000 Ketupat di Goa Pindul.

Setelah melewati rangkaian kegiatan tersebut, sejumlah tokoh masyarakat bersama pengurus Forum keberagaman yang dipimpin oleh kanjeng purbo widodo selaku dewan pembina FKN, resmi meluncurkan kehadiran Forum Keberagaman Propinsi DIY. Hadirnya Forum Keberagaman Nusantara kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat persatuan bangsa melalui pendekatan nilai2 luhur budaya bangsa dan spiritualitas, dengan saling menghormati, menghargai dan menyayangi sesama anak bangsa. Adapun slogan yang diusung FKN "Beragam,Bersatu,Berdaya" untuk Indonesia Raya

Adapun jajaran Dewan Pengurus Nasional FKN yang turut membersamai dalam kegiatan ini ialah, Erbe Sentanu, Isfandiari Mahbub, Faisal Alfansury, Napis Kurtubi, Willi Yarson. ***

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Suferi Author

Berita Terkait