Hambur Uang dengan Menggelar Workshop di Bali, Ini yang Dilakukan Pj Bupati Bogor Terhadap Dinsos
BOGOR - Penjabat (Pj) Bupati Bachril Bakri sepertinya tak mempermasalahkan kegiatan Dinas Sosial (Dinsos) yang mengadakan Workshop Manajemen Psikososial Bagi Korban Bencana di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada 11-13 November 2024.
Bachril Bakri bahkan terkesan memberikan pembelaan. "Mungkin itu (kegiatan workshop) sudah direncanakan oleh Dinsos sebelumnya. Mungkin sudah dari jauh jauh hari," kata Pj Bupati pada wartawan.
Sebagaimana diketahui Dinsos Kabupaten mengadakan Workshop Manajemen Psikososial Bagi Korban Bencana di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada 11-13 November 2024.
Dinsos Kabupaten Bogor memboyong mitra kerja mereka yaitu Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) seperti Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Lembaga Kesejahteraan Sosial (LK3), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
Jumlah mitra kerja yang diajak ke Bali sebanyak 133 orang dengan biaya dari APBD-P Kabupaten Bogor tahun anggaran 2024 yang nilainya hampir Rp 1 miliar.
Keberangkatan ke Bali dikabarkan menggunakan jasa agen perjalanan swasta. Padahal Kabupaten Bogor punya BUMD yang bergerak dan biasa melayani perjalanan wisata maupun lainnya.
Sedangkan untuk tempat menginap, peserta workhsop bermalam di hotel mewah.
Aktivis 98, Ali Taufan Vinaya mempertanyakan urgensi workshop sampai harus diaksanakan di Pulau Dewata.
Padahal seperti diketahui, saat ini Kabupaten Bogor dikepung bencana. Kemudian juga, sangat tidak pantas "jalan-jalan" ke Bali yang dikemas dengan workshop ketika banyak masyarakat Bumi Tegar Beriman hidup di bawah garis kemiskinan. Bahkan mungkin sampai ada yang tidak makan.
"Pergi ke Bali, seberapa penting sih. Sangat aneh jika kegiatan workshop penanganan masalah sosial dan bencana diakukan ke Bali, sebab Bali itu bukan wilayah dengan permasalahan sosial tinggi atau rawan bencana," ujar aktivis bersapa karib ATV.
Menurutnya, workhsop yang diadakan Dinsos Kabupaten Bogor di Kabupaten Badung, Bali, merupakan tindakan pemborosan, perbuatan menghambur-hamburkan uang rakyat.
Dia menyebut Dinsos Kabupaten Bogor tidak punya sense of crisis.
Senada, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI) Yogi Ariananda menyebut kegiatan workshop yang diadakan Dinsos Kabupaten Bogor ke Bali hanya untuk menghabis-habiskakan APBD tahun 2024.
"Konsepnya tidak jelas, hanya menghambur-hamburkan anggaran pemerintah saja. ini harus dikawal jangan sampai pejabat yang memiliki kursi empuk bisa menikmati anggaran pemerintah seenak jidat," katanya. MAULAYA