Kemenko Pangan: Indonesia Siap Ekspor Durian ke Mancanegara
kilasberita.id, JAKARTA – Peluang ekspor durian ke China masih sangat besar. Terungkap dalam Rapat Koordinasi Terbatas yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan bersama Mendiksaintek SS. Brodjonegoro, Wamen BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, Wamendagri Ribka Haluk, Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M Panggabean, Kepala Bapanas Arief Prasetyo, Dirut PT. Sanghyangseri Adhi Cahyono, dan Dirut ID Food Sis Apik Wijayanto.
Rakortas yang digelar pada Rabu,(18/12) itu mengagendakan pembahasan pengendalian ASF dan percepatan peluang ekspor durian ke mancanegara ini juga diikuti oleh perwakilan Kementan, Kemenhut, BNPB, BRIN, TNI dan Polri.
Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean menyampaikan bahwa Badan Karantina Indonesia sedang mempercepat akses pasar untuk ekspor produk durian ke mancanegara termasuk China.
" Barantin telah mengadakan pertemuan dengan General Administration of Customs of China (GACC) membahas masalah teknis terkait akses pasar China. GACC bersama Badan Karantina Indonesia akan melakukan inspeksi lapangan di perkebunan durian dan fasilitas ekspor di Indonesia sebelum memberikan izin ekspor untuk buah durian segar, " Papar Kepala Barantin, Sahat M Panggabean.
Menurutnya setelah proses ini selesai, pemerintah Indonesia dan China segera menandatangani protokol ekspor durian segar. " Barantin akan terus mengawal proses protokol karantina hingga penandatanganan dan ekspor durian beku maupun durian segar dapat dilakukan," terang Sahat.
Pengendalian virus ASF
Selanjutnya dalam pembahasan pengendalian ASF, Menko Pangan Zulkifli Hasan menegaskan arahan Presiden Prabowo agar pemerintah harus bergerak cepat dalam bekerja.
" Arahan Presiden Prabowo perihal penanganan ASF (African Swine Fever) pada ternak babi khususnya di pulau Papua ditindaklanjuti cepat agar tidak berdampak pada inflasi daerah di pulau Papua," papar Menko pangan Zulkifli Hasan.
ASF merupakan penyakit ternak yang hanya menyerang babi (domestik dan endemik) tidak menular ke manusia.
Dalam Rakortas, Menko Pangan Zulkifli Hasan memberikan arahan perihal pengendalian virus ASF di pulau Papua berupa: (1) Penyusunan Satuan Tugas (Satgas). (2) Pengembangan vaksin dan Pemanfaatan Serum: Kementerian Pertanian telah mendistribusikan serum konvalesen SCoVet ASF kepada peternak di pulau Papua untuk membantu menekan penyebaran virus dan menurunkan angka kematian ternak.
Dalam rakortas, Mendiksaintek SS Brodjonegoro bersama Kementan, Kemenhut dan BRIN siap bekerja sama dalam percepatan pengembangan vaksin ASF dengan melibatkan Komisi Keamanan Hayati (Alek).