Kujungan KKM International IUQI Bogor ke KBRI Kuala lumpur dan Yayasan Restu Selangor Malaysia
KILASBERITA.ID - Kelompok 22 Menosea Kuliah Kerja Mahasiswa Internasional Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor berkunjung dan study banding ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur dan Yayasan Restu Selangor di Malaysia pada Rabu, 30 Agustus 2023.
Prof. Muhammad Firdaus, Ph.D. (Embassy of the Republic of Indonesia) menjawab pertanyaan dari Mutawarudin mengenai bagaimana caranya agar kolaborasi KKM Internasional IUQI Bogor dapat terarah dan tidak menerobos peraturan yang berlaku.
Menurutny, caranya pertama adalah mahasiswa KKM Internasional IUQI Bogor mesti cari partner Perguruan Tinggi yang ada disini, agar kegiatannya nanti bisa lebih luas. Misalnya mengajar di Sanggar Bimbingan dan Pondok Pesantren yang memang ada orang-orang Indonesia yang memerlukan perhatian pendidikan dari Mahasiswa ataupun pendidik dari Indonesia. Kedua, tetap berkoordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur, agar kami pun bisa bertanggungjawab dan membantu mengarahkan.
Prof. Muhammad Firdaus, Ph.D. (Embassy of the Republic of Indonesia) menjawab juga pertanyaan dari Ustadzah Munawarah binti Mohamed Khamil mengenai bagaimana jika ada orang yang bukan asli Malaysia, ia belum mempunyai dokumen. Bahwa tidak dibenarkan jika ada seseorang yang belum mempunyai dokumen, artinya ia telah melenceng dari peraturan yang berlaku.
Solusinya ialah ia harus mengurus pengadaan dokumen kepada pihak yang berwenang. Karena jika tidak diurus, maka tidak akan diakui oleh pemerintah negara yang ia singgahi dan bahkan tidak akan bisa pulang ke negara asalnya. Artinya siapapun harus tertib administratif di negara manapun.
Ustadz Ali Sholeh selaku Tour Guide menyampaikan bahwa tujuan membuka dan mengadakan studi banding Rihlah Nabawiyyah di Selangor International Islamic Arts Complex/S.I.I.A.C (Yayasan Restu Selangor) ini diantaranya untuk mengenalkan sejarah dan peradaban Rihlah Nabawiyyah dengan menggunakan teknologi digital dan pameran 3D, menebar inspirasi kepada masyarakat atau para pelajar bahwa kita harus bersemangat dalam beragama dan kita memiliki icon teladan yang amat baik. Dan Rihlah Nabawiyyah itu bukan sekadar sejarah, tapi juga peradaban.
Pada saat di KBRI Kuala Lumpur, Kelompok 22 Menosea KKM Internasional IUQI Bogor mengikuti Sharing Session yang disampaikan langsung Prof. Muhammad Firdaus, Ph.D. (Embassy of the Republic Indonesia). Dihadiri oleh Abdul Hadad (Pembimbing Kelompok), Ustadz Mustamid bin Watman (Koor. Kurikulum Ma'had Tahfidz Al-Fadhni) dan istrinya yakni Ustadzah Munawarah binti Mohamed Khamil (Koor. Al-Qur’an Ma'had Tahfiz Al-Fadhni).***