Manchester City Didakwa Melanggar 100 Aturan Finansial Liga Primer Inggris
KILASBERITA.ID - Manchester City terancam sanksi dikeluarkan dari Liga Primer usai didakwa langgar 100 aturan finansial.
Manchester City terancam jadi tim liga 'tarkam' alias liga amatir alias non-liga setelah didakwa melanggar aturan finansial Liga Primer Inggris.
Melansir goal.com, menyusul investigasi selama empat tahun, Liga Primer mendakwa The Sky Blues telah melanggar lebih dari 100 peraturan finansial, Senin 6 Februari 2023.
Dakwaan tersebut mencakup rentang waktu sembilan musim dan terkait hal-hal seperti pemalsuan sponsor dan kegagalan menyatakan besaran gaji manajer yang sesungguhnya.
Manchester City secara mengejutkan diduga melakukan pelanggaran finansial dilakukan beberapa periode yang dimulai dari musim 2009-2010 hingga musim 2017-2018.
Tidak tanggung-tanggung, dalam penyelidikan tersebut, ManCity diduga melakan ratusan pelanggaran yang semuanya berkaitan dengan masalah finansial.
Menanggapi hal tersebut, Manchester City akhirnya buka suara soal kasus yang menjerat mereka. The Citizens bahkan meminta kasus ini dihentikan karena tidak didukung bukti-bukti yang jelas.
“Manchester City FC terkejut dengan dikeluarkannya dugaan pelanggaran Peraturan Liga Premier ini, terutama mengingat keterlibatan yang luas dan sejumlah besar materi terperinci yang telah disediakan oleh EPL,” tulis Manchester City.
“Klub menyambut peninjauan masalah ini oleh Komisi independen, untuk mempertimbangkan secara tidak memihak kumpulan bukti tak terbantahkan yang ada untuk mendukung posisinya."
"Karena itu kami berharap masalah ini dihentikan untuk selamanya.”
Meski menolak bersalah, Manchester City juga dianggap melanggar aturan Premier League terkait keuntungan dan keberlanjutan pada musim 2015-2016, 2016-2017 and 2017-2018.
Tim asuhan Pep Guardiola itu juga dinilai tak patuh aturan UEFA terkait lisensi klub, financial fair play pada musim 2013-2014, antara periode 2014-2015, dan musim 2017-2018.
Sebelum kasus ini terkuak, ManCity pernah dihukum larangan tampil dua tahun di kompetisi Eropa oleh UEFA pada Februari 2020 serta denda 30 juta Euro, namun pada Juli 2020 hukuman itu dipotong Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menjadi denda sebesar 10 juta Euro saja.
Dalam kasus kali ini, Manchester City terancam sanksi pengurangan poin hingga degradasi.
Itu akan menjadi skenario terburuk bagi The Sky Blues, yang tentunya lantas akan kehilangan pemain-pemain bintang serta sang manajer Pep Guardiola.
Namun, sang juara bertahan Liga Primer yakin bisa memenangkan sengketa ini.
Mereka mengaku memiliki "bukti tak terbantahkan" bahwa mereka tidak bersalah dan ingin agar masalah ini segera "diselesaikan untuk selamanya."***
(MG/jefri junius berkat halawa)