Mencari Tempat Sunyi dan Alami, Destinasi Wisata Hutan Lindung Sungai Wain Balikpapan Wajib Dikunjungi
BALIKPAPAN- Coretan refleksi, mencari sunyi yang bersuara adalah hal yang paling urgen bagi tubuh yang sehat. Kota dan hiruk-pikuk adalah dua definisi yang nyaris identik. Keduanya beriringan sampai sulit dipilah atau bahkan dipilih. Dilema! Orang-orang di kota hanya harus hidup di tengah hiruk-pikuk. Hanya ada satu opsi untuk mereka, "terbiasa dengan keriuhan".
Kini tubuh manusia beradaptasi dengan kegaduhan, kepenatan dan keramaian yang rutin. Tak ada jalan lain selain berbakti pada semesta semacam itu. Semakin kacau dan lantang suara-suara kebisingan, semakin definitif ia disebut kota 'metropolitan'. Tak ada banyak pilihan hidup lain. Orang-orang itu tidak bebas, terdeterminasi oleh "sorak-gempita" peradaban dan tanpa disadari mengorbankan kemerdekan untuk memperoleh kenyamanan dan kesunyian.
Destinasi wisata Hutan Lindung Sungai Wain, Balikpapan Kalimantan Timur, menawarkan kita opsi lain. Opsi untuk sunyi dan menepi. Tanpa perlu menjadi rahib, siapa pun boleh merasakan atmosfer itu. Wisatawan atau pengunjung mengalami dunia yang berbeda di mana satu-satunya percakapan yang didengar adalah alunan madah kicauan burung dan ramainya Flora disertai fauna yang bisu. kicauan burung dan sesekali desahan angin dataran tinggi. Anehnya, gempuran suara itu tidak 'membisingkan', malahan meneduhkan dan berpotensi terapeutik.
Destinasi wisata hutan lindung sungai wain, bersembunyi di belahan-belahan bukit, ia mendapat pasokan oksigen dan kelembapan tinggi. Vegetasi alam seakan jadi mantol, membentang berhektar-hektar. Tempat ini adalah bagian utara Balaikpaan km 15 Karang Joang Kaltim. Tapi terkesan seolah-olah berada di dimensi yang berbeda.
Namanya Sungai wain, diambil dari nama sebuah suku yang tak jauh dari situ. Dalam bahasanya nama itu punya dua kandungan. Secara antropologis, 'wain' berarti anggur. Secara topografis, 'wain' mengisyaratkan pemukiman dengan air yang mengalir dari atas bukit. Jadi secara nyata sungai wain bersimbol anggur yang mengalir. Narasumber Agus, Rangger Hutan Lindung Sungai Wain, minggu (24/11/2024).
Sebuah keterkejutan kecil menyaksikan hutan yang masih ori untuk berlangsungnya hidup flora dan fauna. Dengan luas keseluruhan 10.025 hektar. Rindangnya pepohonan dari ratusan tahun sebelumnya, kawasan Wisata Hutan Lindung Sungai Wain menyajikan aslinya keindahan alam. Diberi sentuhan nilai dari kearifan budaya lokal yang ada di Kalimantan. Dengan air sungai yang jernih dan panjang aliran mencapai 18.300 meter, tempat ini menjadi objek wisata segar di tengah kota.
Selain menikmati aliran Sungai Wain, pengunjung juga dapat melakukan tracking pendek atau mengikuti jalur perjalanan sepanjang 3 km untuk melihat berbagai jenis flora dan fauna langka, seperti burung enggang dan burung pelatuk.
Orang-orang yang ingin mencari sunyi yang bersuara untuk kedamaian hati kemewahan untuk merasakan indahnya alam, berikan dirimu sebuah pilihan untuk mendekati alam bukan melalui suara yang lantang tapi melalui seruan batin yang hening dalam alam yang indah.
Penulis: Randy Tukan.