Menghindari 4 TERLALU Untuk Keluarga Bahagia dan Sejahtera
KILASBERITA.ID - Bagi setiap pasangan yang sudah menikah, momen Kehamilan adalah sesuatu hal yang sangat dinantikan, ada kebahagian tersendiri ketika pasangan suami istri mendapatkan kabar kehamilan, yang berarti mereka akan segera memiliki keturunan dari buah cinta mereka.
Meski kehamilan merupakan momen yang sangat dinantikan, namun perlu dicermati waktu yang tepat untuk menuju kehamilan tersebut, pasalnya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi.
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mencatat angka kematian ibu pada tahun 2022 berkisar 183 per 100 ribu kelahiran. Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan Malaysia sebagi Negara tetangga terdekat Indonesia dengan AKI 20 per 100 ribu kelahiran. Salah satu pemicu tingginya AKI adalah kehamilan yang tidak ideal dan Penanganan persalinan yang tidak tepat.
Kehamilan tidak ideal bisa dilihat dengan istilah yang sudah sangat populer yaitu “4 Terlalu”. Hal ini harus dihindari agar keluarga menjadi bahagia dan sejahtera. Dalam mengurangi tingginya angka kematian ibu dan bayi yang notabene merupakan tanggung jawab bersama, maka kita perlu mengenal apa itu “4 Terlalu” sehingga kita bisa mengimplementasikan dalam kehidupan kita atau sebagai bekal pengetahuan sehingga dapat menginformasikannya kepada yang memerlukannya.
4 TERLALU ini adalah sebagai berikut :
1.TERLALU MUDA
Usia seorang wanita dikatakan terlalu muda untuk hamil adalah dibawah 20 tahun, kehamilan ini juga disebut kehamilan usia remaja. Resiko yang akan timbul bila terjadi kehamilan pada wanita dengan usia dibawah 20 tahun sebagai berikut Resiko bagi ibunya :
a. Mengalami perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim), kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.
b. Kemungkinan keguguran / abortus hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun memakai alat.
c. Persalinan yang lama dan sulit karena disertai komplikasi ibu maupun janin. Penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelaina kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salahKematian ibu.
d. Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi.
Risiko bagi bayinya :
a. Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan (prematur) yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.
b. Berat badan lahir rendah (BBLR). Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram
c. Cacat bawaan.
d. Kematian bayi.
2. TERLALU TUA
Usia seorang wanita dikatakan terlalu tua untuk hamil adalah diatas 35 tahun. Meskipun masih diusia subur, namun kehamilan pada usia ini sangat beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi.
Hamil di usia 35 tahun keatas dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti preeklamsia, diabetes gestasional, kelainan kromosom, keguguran, atau lahir mati.
3.TERLALU SERING
Bila Seorang terlalu sering melahirkan, maka otomatis gesekan sel-sel pada mulut rahim dan vagina pun akan semakin lebih sering, karena ini merupakan jalan lahir bayi. Gesekan pada sel-sel mulut rahim atau serviks ini yang akan memicu pertumbuhan sel-sel abnormal yang akan berkembang menjadi sel-sel kanker.
Selain itu juga dengan seringnya hamil dan melahirkan tentunya kewajiban orangtua menjadi semakin besar untuk membesarkan dan memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya. Kehamilan atau kelahiran dapat dikatakan terlalu sering dengan jumlah kehamilan atau kelahiran lebih dari 3 kali.
4.TERLALU DEKAT
Jarak kehamilan dikatakan terlalu dekat bila terjadi kehamilan kurang dari 3 tahun dengan kehamilan sebelumnya. Pada kehamilan dengan jarak yang terlalu dekat ini kemungkinan kekurangan gizi sangat besar, terutama pada ibu yang menyusui.
Ibu yang sedang menyusui Nutrisi ibu jadi berkurang sehingga janin semakin kekurangan gizi. Selain itu juga bisa mengakibatkan keguguran selama menyusui karena ada pengaruh oksitosin akibat isapan mulut bayi. Oksitosin ini membuat perut ibu menjadi tegang atau kontraksi. Hal ini bisa terjadi pendarahan atau ancaman keguguran pada kehamilan muda
Jarak kehamilan yang terlalu dekat juga menyebabkan ibu mempunyai waktu singkat untuk memulihkan kondisi rahimnya agar bisa kembali kepada kondisi sebelumnya.
Pada ibu hamil dengan jarak yang terlalu dekat beresiko terjadi anemia dalam kehamilandan seringkali menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak karena terlalu cepat disapih dari Air Susu Ibu (ASI), selain itu Ibu tidak sempat lagi untuk menyiapkan makanan khusus untuk anaknya dan perhatian serta kasih sayang ibu juga akan berkurang karena ibu berkonsentrasi pada kehamilanya. Pengaruh lainnya adalah pada kecerdasan anak juga akan lebih rendah sebab stimulasi mental dari ibu kurang maksimal.
Semoga setelah kita mengetahui "4 Terlalu" ini kita dapat menjadikannya panduan dalam merencanakan kehamilan dan kelahiran agar keluarga lebih bahagia dan sejahtera lahir batin.***