Pencarian Korban Bencana Alam Sukabumi Terus Dilakukan, 7 Hari tak Ketemu Dimusyawarahkan dengan Ahli Waris
SUKABUMI - Korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bertambah menjadi 8 orang pada Sabtu (7/11/2024). Dua korban masih belum diketahui identitasnya.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Anne Heramdianne mengatakan, enam korban meninggal dunia yakninAden Dafa (11 tahun) dan Ade Wahyu (11) warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
Lalu Elma Ayunda (27), warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Euis (80) warga Kampung Cibeureum, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, Sahroni (47) warga Kampung Ciawi Tali, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, serta Dadang (65), warga Kampung Ciemas, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas.
"Dua korban lagi belum diketahui identitasnya," ujarnya.
Anne Heramdianne menyatakan pencarian terkendala oleh kondisi medan yang sulit serta potensi longsor susulan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menginstruksikan tim SAR gabungan mengoptimalkan operasi pencaruan korban belum ditemukan.
"Melihat dari laporan masih ada yang hilang, tolong tim SAR gabungan lebih mengoptimalkan operasi pencarian dilapangan, apabila diperlukan menggunakan alat berat, dipersilahkan," ujar Suharyanto.
Pperasi pencarian memiliki golden time selama tujuh hari. Apabila dalam kurun waktu tersebut belum ditemukan juga, Suharyanto meminta pemerintah daerah setempat bersama tim SAR gabungan untuk segera menemui para ahli waris.
"Apabila masih belum ditemukan dalam kurun waktu tujuh hari, saya minta pemerintah daerah dan tim SAR gabungan untuk menemui para ahli waris, silakan dimusyawarahkan, apabila para ahli waris masih menginginkan dicari, maka ya harus dicari terus, kita berusaha semaksimal mungkin kata Suharyanto.
Bencana alam alam tersebar di 39 kecamatan 142 desa dan satu kelurahan. Mengakibatkan 3.153 KK atau 4.892 warga terdampak, 890 KK atau 2.859 jiwa lainnya terpaksa mengungsi, dan 1.254 rumah rusak. MAULAYA