Piala Dunia Qatar, Bukti Masih Banyak Orang Menyenangi Kebaikan

Piala Dunia Qatar, Bukti Masih Banyak Orang Menyenangi Kebaikan

Smallest Font
Largest Font

KILASBERITA.ID - Hiruk pikuk piala dunia sepakbola di Qatar baru saja berakhir, dengan berbagai kejadian-kejadian menarik atau peristiwa-peristiwa baru yang belum terjadi di piala dunia sebelumnya.

Juaranya sudah keluar yakni Argentina, namun banyak orang yang mengatakan bahwa Arab Saudi adalah juara dunia tanpa piala. Hal ini bukan tanpa alasan, di babak awal grup Argentina kalah dari Arab Saudi, sehingga banyak orang dan media yang menyebutkan bahwa Arab Saudi satu-satunya yang mengalahkan sang juara yakni Argentina di Piala Dunia 2022 ini.

Tapi bukan hanya itu yang menarik di Piala Dunia kali ini. Qatar sebagai tuan rumah dengan kekuasaan penuh mengatur dirinya sendiri, secara elegan menerapkan “aturan” Islam untuk seluruh tamunya.

Dimulai saat pembukaan, baru kali ini piala Dunia dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an. Selama piala dunia pun, penonton tidak diperkenankan meminum minuman khamar dan memang juga tidak disediakan baik dalam penjualan apalagi sebagai minuman gratis.

Banyak orang yang memberikan penilaian positif, termasuk Presiden FIFA, Gianni Infantino. Dia memuji Piala Dunia Qatar dan mengatakan sebagai penyelenggaraan piala dunia terbaik sepanjang sejarah. Testimoni positif juga disampaikan di kolom detikTravel Detikcom, ada berita dengan judul Nonton bola itu Harusnya Seperti di PD Qatar: No Miras, Toilet Bersih, Ada Musola.

Qatar bikin sejarah sebagai tuan rumah Piala Dunia pertama di Timur Tengah sepanjang sejarah. Di negara ini, Piala Dunia tidak seperti yang sudah-sudah. Disini, diterapkan aturan larangan minuman keras atau miras dijual di area stadion. Selain itu, lumrah didapati suporter menjalankan sholat di musola bagi jemaah perempuan dan di area mana saja di sekitar stadion bagi jemaah pria.

Suasana yang tidak biasa di stadion di Eropa itu dirasakan betul oleh Rasheed Wihaib. Pria berusia 29 tahun yang rutin menyaksikan pertandingan di stadion di Inggris, menilai Piala Dunia Qatar dianggap sebagai sebuah angin segar.

"Saya telah menonton ratusan pertandingan sepakbola di stadion-stadion di Inggris. Tetapi, saat saya ingin membawa keluarga saya akan berhitung seberapa gaduhnya pertandingan," kata Wihaib kepada Middle East Eye seperti dikutip dari detik.com.

"Sangat umum bagi orang untuk minum miras sepanjang hari sebelum kick off," dia menambahkan.

Wihaib, seorang pekerja IT berdarah Inggris-Irak dan seorang Muslim, tidak perlu risau oleh penonton mabuk selama di Qatar. Dua juga dengan mudah menemukan penjual burger halal di stadion.

"Senang melihat bahwa, saat kami ingin suporter Eropa mengenal budaya Muslim dan Arab, orang Qatar juga menunjukkan budaya sepakbola dengan cara mereka sendiri," kata Wihaib.

Di fans village di barat daya Doha, Wihaib juga dengan mudah menemukan masjid. Bersama-sama suporter dari Arab Saudi dan Maroko, dia sholat berjamaah dan mendoakan tim favorit mereka.

Dia juga bisa leluasa makan dengan sesama suporter lain, baik Muslim maupun non-Muslim, tidak peduli siang atau malam.

"Toko kebab di sini buka hingga pukul 04.00. Ini benar-benar seperti malam pertandingan sepakbola di Inggris tetapi dengan hidangan halal!" katanya berkelakar.

Toilet di Qatar juga berbeda. Soal ini diungkapkan oleh Youtuber yang tinggal di Inggris.

"Aku sudah memakai toilet di Qatar selama sebulan... Aku benar-benar heran, selama ini, kami di Eropa, cebok hanya menggunakan tisu toilet. Ini adalah hal terbaik yang pernah dalam kehidupan manusia," begitulah cuitannya.

Dia menilai shower buat cebok itu lebih sip ketimbang bidet.
Bidet merupakan sejenis wastafel untuk mencuci alat kelamin, perineum, bagian dalam bokong, dan anus. Biasanya bidet dipasang di kamar mandi berdampingan dengan toilet.

"Aku pernah memakai bidet di Prancis, lumayan sih tapi terlalu besar. Nah, ini adalah shower bertekanan tinggi yang sederhana, lebih fungsional, dan mudah diarahkan. Aku akan berinvestasi ini saat pulang ke London," dia menambahkan.

Sungguh fitrah manusia akan merasa nyaman di lingkungan yang baik dan saat melakukan kebaikan. Agama apapun yang dianutnya, secara nurani manusia akan merasakan kenyamanan itu.

Piala Dunia Qatar adalah sebuah bentuk Dakwah Bil hal, salah satu cara mengenalkan Islam dengan Rahmatan lil ‘alaaminnya. Para penonton yang terbiasa meminum khamar akhirnya jadi terbiasa tidak minum khamar selama di Qatar. Dampak positifnya adalah tidak terjadinya keributan-keributan antar suporter yang biasa terjadi di piala dunia sebelumnya.

Inilah bukti bahwa kebaikan akan menghasilkan (berbalas dengan) kebaikan pula. Allah Subhanahu wata'ala berfisman:
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. Ar-Rahman: 60).

Wallahu a’lam

Editors Team
Daisy Floren

Populer Lainnya