Pilkada Kabupaten Bogor Dibayang-bayang Golput Tinggi
BOGOR - Angka golongan putih atau Golput berpotensi tinggi di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Bogor 2024. Tingkat partisipasi masyarakat menyalurkan hak pilihnya ke tempat pemungutan suara (TPS) juga terancam rendah.
Bahkan berpeluang menurun lagi dibandingkan deengan pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bogor 2018 dengan tingkat partisipasi 71 persen.
Sejumlah faktor menjadi penyebab. Antara lain masyarakat sudah muak dengan dunia politik, jarak menuju TPS jauh, kecewa dengan janji calon kepala daerah, jenuh, malas, dan kecewa karena calon yang didukungnya tidak mencalonkan diri.
Kemudian, antipati terhadap pasangan calon kepala daerah, terbiasa. Terlebih di Kabupaten Bogor sendiri menyuguhkan pertarungan yang tidak seimbang
Kubu nomor 1 Rudy Susmanto-Jaro Ade laksana Goliath. Pasangan ini berkekuatan 17 parpol parlemen dan nonparlemen.
Sedangkan duet Bayu Syahjohan-Musyafaur Rahman seperti David. Hanya diusung satu partai saja yaitu PDI Perjuangan.
Lalu mengapa disebut Golput. Istilah Golput muncul di era orde baru, tepatnya pada Pemilu 1971 yang yang dideklarasikan oleh Arief Budiman Cs di Jakarta.
Golput merepresentasikan kelompok masyarakat yang tidak memberikan suaranya saat pesta demokrasi digelar.
Sementara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor, pasang target 85 persen dari daftar pemilih tetap.(DPT) sebamyak 3.926.080 pemilih, terdiri dari pemilih laki-laki1.999.656 orang dan perempuan berjumlah 1.926.424 orang datang ke TPS menyalurkan haknya.
"Sosialisasi waktu pelaksanaan Pilkada pada 27 November 2024 akan terus kita gencarkan pada masyarakat," ujarnya.
Penjabat Bupati Bogor, Bachril Bakri memginginkan angka partisipasi pemilih di atad 85 persen pada penyelenggaraan Pilkada 2024.
"Tingkat partisipasi pemilih saya berharap 85 persen minimal kalau bisa mencapai 90 persen di Kabupaten Bogor," ujarnya.
Untuk mengejar target tersebut, Bachril meminta para ASN Pemkab Bogor mensosialisasikan pelaksanaan pilkada, terutama kepada keluarga masing-masing.
TPS Rawan Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengingatkan potensi bencana alam pada hari pencoblosan Pilkada 27 November 2024.
BPBD menyebut, hasil asesmen menunjukan bahwa 24 tempat pemungutan suara (TPS) berada di zona merah bencana alam.
"Rawan bencana longsor, banjir, dan pergerakan tanah," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat.
Ia pun mengingatkan pendirian TPS dapat disesuaikan, misal di wilayah A rawan nencana alam.angin puting beliung, maka TPS harus dibangun di dalam ruangan permanen.
"Begitu juga di wilayah yang rawan banjir. Sedangkan untuk daerah dengan potensi longsor, TPS sebaiknya tidak didirikan di tebing,” pesan dia. MAULAYA