Politisi Nasdem Soroti Kinerja PT. Telkom dalam Rapat Khusus

Politisi Nasdem Soroti Kinerja PT. Telkom dalam Rapat Khusus

Smallest Font
Largest Font

KILASBERITA.ID - Anggota Komisi VI DPR RI, Asep Wahyuwijaya, melontarkan kritik tajam terhadap kinerja PT. Telkom Indonesia dalam rapat bersama jajaran direksi perusahaan BUMN tersebut di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 12 November 2024.

Asep menilai bahwa meskipun Telkom memiliki kondisi finansial yang cukup sehat, perusahaan tersebut belum memanfaatkan potensi tersebut secara optimal, bahkan kini berada pada titik jenuh.

Asep juga menegaskan bahwa kinerja Telkom tidak hanya dipantau oleh pihaknya sebagai wakil rakyat, namun juga oleh pasar.

"Yang memantau bapak (Telkom-red) itu bukan hanya kita, tapi juga pasar. Saya kira ini penting untuk menjadi perhatian," ungkapnya.

Politisi Nasdem ini juga menyoroti strategi Telkom yang membentuk banyak anak dan cucu perusahaan, meskipun kontribusi profit terbesar tetap berasal dari dua unit bisnis utama, yaitu Telkom dan IndiHome. "Keuntungan terbesar hanya dari Telkom dan IndiHome, sekitar 70 persen lebih. Anak cicit perusahaan hanya menyumbang sekitar 24-25 persen," jelasnya, mengingatkan bahwa perlu ada evaluasi terhadap struktur bisnis yang ada.

Lebih lanjut, Asep menyoroti penurunan kapitalisasi pasar Telkom yang telah mengalami penurunan signifikan, bahkan mencapai 35 persen dalam lima tahun terakhir. Dalam dua tahun terakhir, penurunan ini semakin tajam. "Market cap kita anjlok, dua tahun terakhir ini yang paling parah. Di HP saya, sudah turun hampir 45 persen," ujarnya dengan nada prihatin.

Menurut Asep, penurunan kapitalisasi pasar ini berpotensi merugikan perusahaan hingga Rp200 triliun dan harus menjadi peringatan dini bagi manajemen Telkom. "Bagi saya, ini adalah 'warning system'. Lima tahun terakhir kita stagnan, kecuali hanya memindahkan layanan ke platform mobile," tambahnya, menekankan bahwa perlu adanya langkah-langkah strategis untuk mengatasi stagnasi tersebut.

Asep juga mempertanyakan apakah banyaknya subholding dan anak perusahaan yang dimiliki Telkom justru menambah inefisiensi. "Apakah terlalu banyak inefisiensi karena banyaknya subholding dan anak cucu perusahaan? Atau bahkan tidak ada ide sama sekali untuk memanfaatkan kondisi finansial kita yang sebenarnya sangat sehat?" katanya.

Dengan tantangan pasar yang semakin kompetitif dan peralihan dari layanan suara (PSTN) ke layanan data yang belum memberikan dampak signifikan, Asep mengingatkan pentingnya inovasi untuk mengubah arah bisnis Telkom ke depan. "Saya berharap jajaran direksi PT Telkom Indonesia dapat segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dan mengembalikan posisi Telkom sebagai pemimpin pasar yang kuat," pungkasnya.

Kritik yang dilontarkan oleh Asep Wahyuwijaya ini mengundang perhatian, mengingat PT. Telkom Indonesia memiliki peran yang sangat vital dalam sektor telekomunikasi nasional, dan saat ini dihadapkan dengan tantangan besar dalam mempertahankan posisi dominannya di pasar yang terus berkembang

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Raps Author

Populer Lainnya