Polres Cianjur Minta Wisatawan Waspada Saat Melintasi Jalur Rawan Longsor dan Banjir di Libur Nataru
CIANJUR - Jelang momen libur sekolah Serta Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Polres Cianjur mengimbau agar para wisatawan untuk waspada saat melalui sejumlah titik rawan bencana banjir dan longsor di jalur wisata di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Anjar Maulana mengatakan, saat momen libur panjang sekolah dan Nataru, Cianjur kerap menjadi tujuan destinasi wisata bagi warga dari luar kota, terutama Jakarta dan sekitarnya.
Namun, lanjut dia, wisatawan perlu waspada saat melintasi beberapa titik rawan bencana, baik di destinasi di kawasan Cianjur utara ataupun selatan.
"Apalagi di musim penghujan ini, tentu harus waspada saat melintasi titik jalur rawan bencana," kata dia.
Menurut dia, di kawasan Cianjur utara terdapat jalur titik rawan banjir yakni di daerah Cipendawa dan Ciherang.
"Di dua titik tersebut, air dari saluran irigasi meluap ke jalan dan membahayakan pengendara terutama pengendara roda dua," kata dia.
Sementara itu, di jalur selatan Cianjur terdapat titik rawan longsor dan pergerakan tanah, diantaranya di Kecamatan Campaka, Kecamatan Pagelaran, dan Kecamatan Tanggeung.
"Bahkan saat ini masih ada jalan yang belum bisa dilalui normal karena ambles. Kami imbau para pengendara, terutama wisatawan untuk tetap berhati-hati saat melintasi jalur tersebut," kata dia.
Anjar menambahkan, dirinya juga mengimbau para wisatawan untuk berhati-hati saat melalui jalur rawan kecelakaan di kawasan puncak Cianjur.
"Di jalur utara yang masuk dalam jalur blankspot itu dari mulai Ciloto sampai jembatan Cikundul. Jalannya menurun tajam dan berkelok. Tetap waspada dan patuhi aturan berlalulintas agar momen liburannya bisa selamat hingga ketujuan dan kembali ke rumah," tuturnya.
Di sisi lain, Anjar mengatakan pihaknya juga memusnahkan 4.000 lebih knalpot brong yang disita dalam razia selama tiga bulan terakhir.
Menurut Anjar, penindakan tersebut dilakukan untuk memastikan kenyamanan masyarakat dari kebisingan yang ditimbulkan oleh knalpot brong tersebut.
"Suara dari knalpot brong tentunya mengganggu pengendara lain dan masyarakat. Makanya kami tindak dan musnahkan knalpot brong tersebut. Kami juga akan terus melakukan razia agar di momen Nataru, masyarakat tidak terganggu dengan kebisingan akibat kendaraan yang menggunakan knalpot brong," pungkasnya.SNS