Program Bangga Kencana Sebagai Solusi Permasalahan Kepadatan Penduduk
KILASBERITA.ID - Sebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwa masalah kependudukan akan selalu berhubungan dengan 2 hal, yaitu mengenai kualitas dan kuantitas. Ke-dua hal ini dapat disebut sebagai sebuah peluang sekaligus ancaman, secara kuantitas. Misalnya, jumlah penduduk yang banyak dapat menjadi sebuah aset dalam pembangunan, asalkan kuantitas yang banyak ini disertai dengan kualitas yang baik serta pengelolaan sumberdaya manusia yang baik pula. Namun kuantitas penduduk yang banyak dapat menjadi permasalahan yang berdampak sangat besar dan dapat menjadi penghambat pembangunan.
Kuantitas penduduk dapat menyebabkan kepadatan penduduk disuatu wilayah, dan dari kepadatan penduduk ini dapat menimbulkan berbagai dampak diantaranya :
1. Kebutuhan tempat tinggal
Banyaknya jumlah penduduk tentu membutuhkan tempat tinggal untuk berteduh. Hal ini membuat semua orang akan membuat rumah dengan memanfaatkan lahan yang ada. Dengan demikian lahan yang bukan semestinya untuk pemukiman pada akhirnya digunakan untuk membnagun tempat tinggal, tidak luput didalam nya penggunaan lahan pertanian untuk pemukiman.
2. Lahan pertanian berkurang
Kepadatan penduduk yang terjadi di desa akan membuat banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan pemukiman. Semakin padat jumlah penduduk maka semakin banyak lahan pertanian yang beralih menjadi pemukiman. Ketika lahan pertanian sudah menjadi pemukiman maka sangat di mungkinkan jumlah pendapatan dari hasil pertanian akan berkurang dan mempengaruhi terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.
3. Kebutuhan pangan meningkat
Manusia untuk bertahan hidup membutuhkan makanan. Jenis makanan yang dibutuhkan juga beragam tergantung kemauan masing-masing. Disatu sisi kita mengalami permasalahan berkurangnya lahan pertanian sebagai sarana untuk memproduksi pangan, namun disisi lain dengan bertambahnya kepadatan penduduk maka kebutuhan pangan semakin meningkat.
4. Membutuhkan air yang banyak dan terganggunya resapan air
Selain pangan, kebutuhan mendasar bagi manusia adalah air. Ketika penduduk tinggal pada satu tempat yang sama maka dalam satu tempat akan membutuhkan jumlah air yang cukup banyak. Semakin padat maka jumlah air yang dibutuhkan semakin banyak. Dan disisi lain dengan padatnya penduduk, semakin banyak pemukiman dibangun, maka semakin sedikit air yang dapat diserap oleh tanah yang terhalangi oleh bangunan.
Kadang penduduk tidak mempedulikan resapan air yang ada di lingkungannya. Sebagian besar penduduk hanya tahu menggunakan tanpa ingin tahu ketersediaan air di daerah tersebut sehingga tak jarang terjadi berbagai permasalahan akibat kekurangan air.
Kemacetan di jalan semakin parah dan Kondisi udara semakin buruk
Kepadatan penduduk biasanya juga akan berbanding lurus dengan jumlah kendaraan dengan kata lain jumlah kendaraan yang ada biasanya menyesuaikan dengan jumlah penduduk.
Kita tahu setiap rumah memiliki kendaraan lebih dari satu, apabila dalam satu keluarga memiliki kesibukan yang berbeda dan menggunakan kendaraan sendiri-sendiri pasti volume kendaraan semakin banyak di jalan.
Banyaknya volume kendaraan ini akan membuat kemacetan di berbagai tempat. Selain kemacetan tentunya polusi udara yang ditimbukan dari asap kendaraan menjadi permasalahan tersendiri yang dapat mengganggu kesehatan pendudukdiwilayah tersebut.
5. Kualitas Lingkungan Menurun
Banyaknya polusi, sampah terutama sampah plastik yang diakibatkan karena jumlah penduduk yang padat membuat kualitas lingkungan menurun. Kualitas tesebut dilihat dari beberapa hal antara lain, air, udara, tanah, dan lain-lain. Ketika kualitas lingkungan menurun maka sangat mungkin untuk kalangan tertentu akan merasa kurang nyaman berada di daerah tersebut.
Keterbatasan biaya yang dimiliki membuat seseorang tidak bisa memilih timpat tinggal lain. Penurunan kualitas lingkungan ini sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang.
Masih banyak lagi permasalahan yang timbul dari kepadatan penduduk yang semakin hari semakin menjadi, masalah stabilitas keamanan, kriminalitas, ketersediaan pekerjaan dan pemenuhan kebuhan hidup, masalah kompetisi di dunia kerja, keterbatasan sumber energi terbarukan yang semaki hari semakin berkurang dan berbagai persoalan lainnya yang timbul dari satu permasalahan utama; yaitu masalah Kepadatan Penduduk. Untuk itu perlu adanya solusi dalam menyelesaikan permasalahan ini.
Kepadataan penduduk sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penduduk dan migrasi dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam hal laju pertumbuhan penduduk, program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) BKKBN dapat menjadi salah satu solusi yang ditawarkan.
Pengendalian jumlah penduduk dapat dihambat laju pertumbuhannya dengan menyeimbangkan rasio kelahiran dari setiap keluarga. Program keluarga Berencana memberikan banyak pilihan alat, obat dan metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar keluarga sebagai unit kecil menjadi NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera).
Dalam Mengembangkan pembangunan Keluarga harus dimulai dari rencana berkeluarga yang baik. Dalam pembangunan keluarga ini terdapat bina keluarga yang meliputi BKB (Bina Keluarga Balita) untuk menurunkan angka stunting, BKR (Bina Keluarga Remaja) dengan program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR) yang meliputi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), keterampilan hidup (life skill) dan pendidikan selain itu terdapat juga BKL (Bina Keluarga Lensia) Serta UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) yang dicanangkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup akseptor.
Jika program bangga kencana ini diimplementasikan dengan baik, besar harapan pengendalian penduduk dapat tertata dengan baik, kualitas penduduk dapat terjaga dan dampak dari kepadatan jumlah penduduk dapat terselesaikan dengan baik pula.***