Ratusan Ikan Mati, Diskanak Kabupaten Bogor Ambil Sempel Air dan Lumpur di Sungai Cikaniki

BOGOR - Ratusan ikan mati mendadak. Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, melakukan uji laboratorium terhadap air dan lumpur di bantaran Sungai Cikaniki, Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kepala Bidang perikanan Diskanak Kabupaten Bogor, Rohman mengatakan, setelah mendapatkan laporan dari masyarakat pihaknya saat ini tengah melakukan uji kelayakan air dan lumpur.
"Sesuai dengan informasi awal yaitu terjadi kematian ikan, Sekarang kita berkunjung kesini sebagai respon permintaan masyarakat terkait kematian ikan," ujarnya, pada Selasa (21/01/25).
Menurutnya, saat melakukan penijuan di lokasi sungai Cikaniki serta mengambil beberapa sampling air dan lumpur yang berada di babtaran sungai Cikaniki.
"Tindakan yang akan kita lakukan itu menganalisis apa penyebabnya, apakah karena faktor alam atau faktor lain. Tadi kita tes dengan mengambil air mau pun lumpur, akan diuji barameter fisik airnya lumpurnya perihal apa yang terkandung di dalamnya. InsyaaAllah kita akan segera tindak lanjut," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, dari hasil pengambilan ujin kelayakan air dan lumpur, nantinya akan dilekukan pengujian di laboratorium IPB University dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Sample ini akan kita analisis dengan IPB atau BRIN di labolatoriumnya, identik yang diperlukan yaitu sample ikan, itu akan lebih cepat diketahuinya, baik itu oksigen dan lain sebagainya," bebernya.
Kemudian itu, ia menuturkan, dari hasil penyelidikan pihaknya belum bisa memastikan dugaan kematian ratusan ikan akibat limbah kimia tambang ilegal atau bukan dari hasil tambang emas ilegal. Namun, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium.
"Disinyalir terkait tambang ilegal tentunya mengaitkan hal itu tetap harus berdasarkan kajian dulu ini ikannya mati karena apa. Apakah karena zat-zat pertambangan, atau justru faktor lain entah itu perubahan musim, mekanik dan kegiatan menguras air oleh masyarakat," tegasnya.
Untuk itu, dirinya menilai ratusan ikan mati bisa saja terjadi akibat perubahan cuaca dan minimnya oksigen yang didapat oleh ikan tersebut, sehingga mengakibatkan ratusan ikan mati secara mendadak.
"Kematian ikan itu bisa terjadi, apabila karena memang pencemaran, kita perlu mencari solusinya bersama-sama karena ini melibatkan beberapa SKPD. Saya terus terang dinas perikanan dan peternakkan menjaga ekosistem, karena ini bisa jadi sumber mata pencaharian dari masyarakat," tuntasnya - FM

