Ratusan PPS Caringin Bogor Teriak Soal Upah, Bank BTN Disalahkan
BOGOR- Kasus lambatanya pembayaran honorarium atau upah Anggota Kelompok Pemungutan Suara (KPPS) bukan hanya terjadi di wilayah Kecamatan Caringin saja, di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor Jawa Barat pun demikian.
" Baru malem tadi dapat honornya," kata putugas pemilu di wilayah Ciawi, sebut saja Tinta bukan nama asli hanya samaran, pada Sabtu (30/11/24).
Lambatanya pembayaran upah petugas pemilu di Kabupaten Bogor muncul, setelah anggota PPS di wilayah Kecamatan Caringin teriak membuka suara dalam whatsapp Grup PSS Pilkada 2024, pada Kamis 28 November 2024 pukul 13,22 WIB, informasi itupun bocor ke publik.
Ratusan Anggota KPPS yang belum menerima upah itu, terjadi di empat desa diwilayah Kecamatan Caringin, diantaranya, Desa Cinagara, Desa Cimande, dan Desa Pasir Buncir.
"PPS Pancawati tong haladir pleno lah mun Mun can beres masalah honor KPPS" (PPS Pancawati jangan hadir Pleno kalau belum beres masalah honor KPPS)", demikian cuitan sejumlah anggota PPS di Kecamatan Caringin.
Akan tetapi informasi itu dibantah oleh Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Caringin, Asnawi. Menurutnya, honorarium ratusan anggota PPS sudah selesai. Ia pun berdalih bahwa insiden itu kesalahan pihak Perbankan.
"Prihal mandek honor KPPS bukan kesalahan PPK atau KPU yah, karena menggunakan sistem TNT (transaksi non tunai), itu kesalahanya di pihak bank BTN. Dan Allahamdulliah kemarin jam 12 sudah terklarifikasi semua sudah cair, sudah selesai," katanya saat dihubungi Kilas Berita, pada Sabtu (30/11/24).
Tidak hanya membatah masalah honorarium PPS, Ia pun mengklaim pasokan makan petugas pemilu melebihi anggaran yang ada, bahakan Asnawi menyiapkan dapur umum yang dipenuhi makanan.
" kita siapkan makan, bahkan setiap membeli makan itu lebih dari 50 bungkus, padahal koutanya kan kurang dari itu, jadi kita beli makan lebih dari kouta yang dikasih oleh KPU, kita juga siapkan dapur" pungkasnya. FR