Resah Akses Jalan Akan Ditutup, Puluhan Warga Kampung Glusur Gunungsindur Lakukan Aksi
BOGOR- Sekitar 40 orang warga Kampung Glusur dari RT 02 dan RT 03 Desa Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat melakukan aksi damai untuk menyampaikan satu permohonan agar akses jalan keluar masuk wilayah mereka tidak ditutup.
Aksi damai ini dipicu keresahan warga dari dua wilayah RT tersebut yang tau bahwa perusahaan akan menutup akses jalan yang biasa digunakan warga. Hal ini membuat warga kebingungan.
"Karena kalau akses jalan ini ditutup total, maka ratusan orang warga akan terdampak dan tidak punya jalan untuk beraktivitas, terutama untuk kendaraan mobil dan sejenisnya," ungkap Udin, Ketua RT 03 mewakili warga.
Ia mengatakan ada 68 KK yang akan terdampak jika akses jalan ini ditutup oleh PT. SB, sebuah perusahaan besar yang memiliki lahan luas di wilayah itu.
"Jika akses jalan ditutup sudah jelas warga akan terdampak, karena tidak punya jalan kalau ada acara hajatan, atau acara lainnya," ungkapnya.
Sementara tokoh masyarakat di dua RT tersebut, Juhaeri memaparkan, adanya rasa cemas dan keluh kesah warga ini karena memang pihak perusahan telah 2 kali berusaha menutup jalan tersebut.
Namun, dua kali upaya penutupan jalan ini berhasil dimediasi warga dan tidak jadi dilakukan. Namun, ada informasi lagi bahwa besok, Jum'at (15/11) pihak perusahaan akan memasang tembok beton untuk menutup akses jalan itu.
"Beberapa kali mediasi, kami meminta agar jalan itu tidak ditutup karena jadi akses aktivitas sehari-hari warga. Tapi pihak perusahaan bersikukuh bahwa tanah tersebut milik mereka," ujarnya..
Juhaeri menambahkan, warga hanya mohon kebijaksanaan agar jalan itu tidak ditutup karena dibutuhkan warga. Terlebih panjang jalan cuma sekitar 25 meter dan lebar 2,5 meter dan bentuk tanah tidak strategis untuk dibangun.
Menurutnya, aksi damai warga ini hanya memohon agar perusahaan PT. SB bisa lebih bijaksana terhadap ratusan warga yang tinggal di dua wilayah RT tersebut.
Karena warga juga faham jika jalan itu tanahnya bagian milik perusahaan.
"Apalagi di dalam kampung ini adapula Majelis Taklim, RA (TK) yang notabene butuh jalan bagi pelajar-pelajarnya. Jadi kami mohon kebijakan dari perusahaan," tukas mantan Kepala Dusun ini.
Hingga berita dibuat, redaksi media ini belum berhasil mendapatkan akses ke pihak perusahaan untuk konfirmasi. Sedangkan Kepala Desa Gunungsindur dan Camat Gunungsindur belum bisa dihubungi. (FRI).