Sigit Pramatajie: Sejarah dalam Paradigma Kekinian

Sigit Pramatajie: Sejarah dalam Paradigma Kekinian

Smallest Font
Largest Font

 

KILASBERITA.ID - Membicarakan sejarah tidak lepas dari suatu masa yang pernah terjadi, yaitu tentang masa silam.

Jika membahas masa lalu, pikiran pasti tertuju untuk mengingat memori-memori hidup yang pernah terjadi.

Tidak jarang mengkaitkan dengan masa-masa kehidupan kelam pribadi. Pada pelajaran-pelajaran di sekolah pun baik guru atau siswa selalu berpikir tentang pelajaran menghafal sesuatu misal menghafal peristiwa, tahun dan tokoh.

Hal tersebut tidak lain karena pemahaman tidak bergerak alias diam. Ada yang berkata bahwa mempelajari sejarah adalah mempelajari ilmu yang tidak "move on".

Padahal apabila memahami secara dalam ilmu sejarah, sangat dinamis yang bergerak sampai masa sekarang. Paradigma sejarah Indonesia yang baru sebenarnya bukanlah historiografi tradisional atau penulisan sejarah tradisional yang banyak dihiasi hal-hal mistis dan bukan juga historiografi kolonial yang ortodok bergaya belanda sentris.

Terkadang secara tidak sadar telah mengunci otak dengan pemahaman 2 gaya historiografi di atas, padahal di historiografi modern kajiannya lebih luas dan multidimensional.

Baca Juga: Jalan Rusak, Masyarakat Desa Sukajadi Minta Pihak PUPR Kab. Bogor Kaji Ulang Ijin Lintas Kendaraan Limstone

Pada sisi lain ketokohan sudah bukan menjadi satu hal yang pokok karena pada historiografi modern orang boleh mempunyai sejarahnya sendiri.

Ibaratnya sejarah modern adalah "journey" dan "adventure" untuk mengeksplore peristiwa demi peristiwa di masa lalu sehingga bisa terjadi sampai masa kini.

Pada peristiwa revolusi Amerika contohnya adalah suatu peristiwa kebijakan dan perlawanan terus bergerak, mulai dari kebijakan 'stamp act' sampai 'tea act' dan dari peristiwa "the boston massacre" sampai pembuangan teh ke laut.

Pada akhirnya banyak melahirkan perlawanan sampai ke deklarasi kemerdekaan amerika tanggal 4 juli 1776, dimana pada revolusi ini telah melahirkan 'policy' yang menginspirasi lahirnya negara-negara demokrasi yang sampai saat ini bergaung ke seluruh dunia.

Mari segera melakukan "journey" sejarah supaya dapat memahami sejarah secara utuh.***

Sigit Pramatajie - Pengamat dan Guru Sejarah

Editors Team
Daisy Floren

Populer Lainnya