Syaiful Nuri Ajak Santri Jadi Pelindung Pancasila di Era Digital

PROBOLINGGO – Pondok Pesantren Miftahul Ulum Alkholili, Kadopok, Kabupaten Probolinggo, menjadi lokasi kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digelar oleh MPR RI. Syaiful Nuri, anggota MPR RI, hadir sebagai pemateri dalam kegiatan yang diikuti oleh 210 peserta yang terdiri dari santri, tenaga pengajar, dan masyarakat setempat.

Dalam paparannya, H. Syaiful Nuri menegaskan pentingnya pemahaman tentang Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pedoman utama dalam menjaga persatuan bangsa.

“Santri memiliki peran strategis dalam membangun karakter bangsa yang kokoh. Pesantren adalah benteng nilai-nilai kebangsaan yang harus terus dijaga,” ujar Syaiful di kutif Kilas Berita pada, Minggu (15/12/24).

H. Syaiful Nuri juga mengingatkan bahaya penyebaran hoaks dan ujaran kebencian yang marak di media sosial.

“Santri diharapkan menjadi pelopor dalam menyebarkan informasi yang benar dan membangun narasi positif. Dunia digital harus kita manfaatkan untuk memperkuat persatuan bangsa, bukan sebaliknya,” tegasnya.

Sesi interaksi antara peserta dan pemateri semakin memperkaya diskusi. Salah satu santri mengungkapkan kekhawatirannya tentang pengaruh budaya pop asing yang mulai menggeser nilai-nilai tradisional. Menanggapi hal ini, H. Syaiful Nuri menekankan pentingnya ruang kreatif bagi generasi muda.

“Generasi muda perlu diberikan ruang untuk berkreasi dan mengekspresikan diri, tentunya dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Pancasila,” imbuhnya.

Acara ditutup dengan pesan motivasi dari H. Syaiful Nuri agar para santri menjadi agen perubahan yang aktif di masyarakat. “Santri adalah bagian penting dari masa depan bangsa. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai kebangsaan, kalian dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan MPR RI untuk menyosialisasikan nilai-nilai kebangsaan di berbagai kalangan, termasuk di lingkungan pesantren. ***