Tak Hanya Penghasil Minyak, Balikpapan Kaltim Miliki Taman Wisata Beruang
BALIKPAPAN- Kemegahan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur lebih lazim dikenal sebagai kota minyak. Jika pertanyaan "apa si yang ada di Kota Balikpapan"?. Alhasil tidak sedikit orang akan menjawab dengan penuh sukacita. " Kota Balikpapan adalah kota minyak. Itu datanya dan itu faktanya." Ya memang fakta. Setiap tahun Kota Balikpapan produksi minyak kurang lebih mencapai 86 juta barrel.
Ternyata dibalik kemegahan kota dan minyak, tidak banyak yang tahu bahwa ada yang lebih unik dari Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Keunikan itu adalah wisata taman Beruang madu Balikpapan. Ceritra taman beruang dan langka beruang begitu nyata. Dengan suasana sejuk, penataan taman dihiasi kicau burung begitu adem di telinga kita. Tak kalah adem, Sapaan riang dan sopan dari 6 ekor spesies beruang madu menamba riangnya hati pengunjung.
Wisata taman beruang madu lebih lazim dikenal sebagai Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) yang terletak di jalan Soekarno Hatta km 23, Karang Joang Balikpapan Utara. Wisata edukasi ini merupa tempat penangkaran beruang madu yang diubah menjadi tempat wisata. Dengan struktur bangunan ala Ulin, taman yang rian alakadarnya menamba keindahan pengunjung untuk melihat spesies beruang madu. Wisata ini relevan untuk mengajak anak-anak berwisata dan melihat secara langsung fauna yang langka untuk edukasi anak-anak dan generasi muda.
Pencinta wisata beruang madu, catatan fosil dan data sejarah menunjukkan bahwa di masa lalu, ada ratusan spesies beruang di seluruh dunia yang menjelajah daratan secara bebas di semua benua, kecuali Antartika dan Australia. Saat ini, tinggal delapan spesies beruang tinggal di Amerika Utara dan Selatan, Eropa, dan Asia.
Mengapa Balikpapan dikatakan unik dari sekedar kota minyak?, karena dari 8 spesies beruang yang ada di dunia, salah satu spies beruang itu masih ada di kota Balikpapan yakni spesies beruang madu. Ada 6 ekor beruang madu yang di konservasi hingga sekarang. Dengan keunikan namanya masing-masing.
" Pada tahun 2002 merupakan awal lahirnya konservasi di PLH Balikpapan. Dengan mendatangkan lima ekor beruang madu. Dalam perjalan di tahun 2011-2014 terjadi penambahan tiga ekor. Penambahan ini bukan hasil perkembangbiakan dari lima ekor sebelumnya, tetapi sitaan dari masyarakat. Saat ini terdapat 6 ekor beruang madu. Empat ekor dewasa dan dua ekor masih kecil. Pedro dan can 10 thn, ana dan haris 29 thn, Batik 28 thn, dan bedu 17 tahun. ada dua ekor yang sudah mati. idot mati di 2014 , dan beni mati pada tahun 2017. Jadi sekarang hanya tinggal 6 ekor," ujar Kiki, tim PLH Balikpapan. Sabtu (23/11/2024).
Hutan dengan ukuran 1,3 hektar merupakan tempat berlangsungnya hidup 6 ekor beruang. Menurut Muliana, supervisior Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Balikpapan, bahwa 1,3 hektar itu tidak cukup untuk menampung 6 ekor. 1,3 hektar itu secara normal hanya cukup untuk 3 ekor.
ia juga menerangkan kendala perkembangbiakan beruang madu di PLH Balikpapan dikarenakan kendala ruang lingkup hidup beruang yang tidak cukup. Hal ini yang membuat beruang madu susah berkembang biak. Taman Beruang madu.
Sobat wisata, ketika pertama menginjak kaki di wisata ini, kita merasakan suasan baru seakan hewan adalah sahabat yang paling setia jika kesetian kita yang lahir dari hati yang tulus. Cinta yang nyata adalah cinta akan kekurangan dan keterbatasan. Tempat ini akan meberi kita makna ternyata alam lebih kaya dari cinta lebih miskin dari rindu.
" Untuk kehidupan yang layak, kami tidak hanya menampung Beruang saja pak. Tetapi kami juga menampung kucing dan anjing demi keberlangsungan hidup mereka yang nyaman," lanjut Muliana sambil memberi isyarat bagi para wisatawan bahwa hewan juga butuh perlindungan.
Sobat wisata, rekomendasi yang tepat untuk wisata edukasi dari saya untuk sobat sekalian adalah taman wisata beruang madu Balikpapan. Sangat disayangkan jika wisata edukasi ini tidak dimanfaatkan untuk edukasi dengan langsung berkunjung ke lokasinya.
Reporter: Randy Tukan