Transformasi TKN Menjadi GSN, Prabowo Dorong Sinergi untuk Indonesia Emas, Gema Sasmita : Fokus pada Kesehatan dan Kebugaran Nasional
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 2 November 2024. GSN merupakan paguyuban untuk mendukung kepemimpinan Prabowo Subianto dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, serta menyatukan seluruh elemen masyarakat.
Ketua Umum GSN, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan transisi pemerintahan dari Presiden ke-7 Joko Widodo ke Prabowo Subianto baru saja terjadi. Rosan mengklaim pemerintahan saat ini sedang bersemangat dan berenergi positif. Bahkan menurut dia, kondisi tanah air sekarang lebih baik ketimbang negara-negara lain di dunia.
Dalam upaya mewujudkan visi besar Indonesia Emas, Prabowo Subianto menyampaikan inisiatif untuk mengubah Tim Kampanye Nasional (TKN) menjadi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN). Langkah ini bertujuan untuk mempersatukan berbagai elemen bangsa dalam kolaborasi yang produktif demi masa depan Indonesia yang lebih cerah. Di bawah naungan GSN, sejumlah tokoh dari berbagai bidang ikut ambil bagian untuk menguatkan langkah ini, termasuk di antaranya Gema Sasmita yang kini tergabung dalam Dewan Pakar GSN.
Gema Sasmita, yang juga pendiri Gerakan Relawan Kesehatan dan Kebugaran Nasional (GERAK), menyampaikan komitmennya untuk terus mengedepankan kesehatan dan kebugaran masyarakat Indonesia. Ia menyatakan, “Sebagai bagian dari GSN, saya tetap akan fokus pada agenda besar kesehatan masyarakat melalui program-program preventif olahraga dan kebugaran. Kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama demi tercapainya cita-cita Indonesia Emas.”
GERAK dan GSN, menurut Gema, akan menjadi mitra strategis yang saling memperkuat. Gema juga menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) serta berbagai induk olahraga lainnya untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan bugar. Langkah ini, diharapkan, akan mengurangi beban BPJS yang saat ini menanggung klaim kesehatan senilai Rp 171 triliun, dengan mayoritas berasal dari penyakit tidak menular (PTM).
“Kami juga berencana mengombinasikan inisiatif ini dengan program gizi gratis dan peningkatan asupan makanan bergizi untuk memperkuat dampak kesehatan secara menyeluruh,” ungkap Gema. Hal ini diharapkan akan mengatasi masalah kesehatan bangsa dari sisi preventif dan kuratif, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dalam menciptakan Indonesia yang kuat, sehat, dan siap bersaing di masa depan.
Transformasi ini diharapkan akan menjadi awal baru dalam perjuangan bersama bagi seluruh elemen bangsa untuk menciptakan kesejahteraan yang merata serta menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kesehatan dan kebugaran yang optimal.