WIB dan Ses Production Gagasan Ratusan Film Bertajuk Budaya, Diantaranya Tanam Susuk

WIB dan Ses Production Gagasan Ratusan Film Bertajuk Budaya, Diantaranya Tanam Susuk

Smallest Font
Largest Font

JAKARTA- Ses Production dalam waktu dekat ini akan merilis film berjudul Tanam Susuk,  Film ini merupakan salah satu dari 556 projek film yang akan di Publish. 

Serial film horor ini mengangkat budaya tanam susuk yang sudah tidak asing dilakukan orang-orang yang miliki keyakinan terhadap dunia mistik. 

Tanam Susuk merujuk pada suatu cara memasukkan benda asing kedalam tubuh seseorang secara spiritual untuk mendapatkan suatu kelebihan. 

Benda asing tersebut umumnya berupa jarum kecil, emas dan beda berlogam lainya. Mitos Tanam susuk dilaim mendatangkan kelebihan untuk perlindungan spiritual, penarik lawan jenis, penambah daya tarik, dan kekuatan pada fisik yang semuanya merupakan suatu bentuk sugesti seorang yang telah menggunakan susuk tersebut. 

Melalui riset yang dilakukan WIN dan Ses Grup di seluruh penjuru Indonesia. Tanam Susuk menarik dijalan sebuah film yang bisa menggaet penonton. Tak hanya itu Film ini juga diharapkan menjadi rujukan edukasi bahwa praktek tersebut tidak dibenarkan oleh Agama. 

" Waktu Indonesia Bergerak (WIB) dan Ses Group sedang membuat film, saat ini Kami sedang pembuatan skrip  556 di semua Provinsi dan kabupaten kota se-Indonesia", ujar, Ketua Umum WIB, Siti Fatimah, SH saat dikonfirmasi wartawan, pada Selasa (08/10/24). 

Menurutnya, pembutan Film tersebut bertujuan untuk mengangkat sejarah dan budaya untuk proklamirkan ke mancanegara. 

" Film ini juga digagas agar para generasi penerus bangsa tidak melupakan sejarah, dan sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika, walaupun di Indonesia banyak suku bangsa tetapi nilai-nilai kebangsaan sudah hilang dari NKRI tercinta in", katanya. 

Ratusan Film gagasannya itu merupakan hasil penelitian yang selama ini pihaknya lakukan. 

" Kita lakukan tesis diseluruh indonesia. Dan ini sudah kami lakukan 1 tahun kebelakang.  Hasil tesis tersebut banyak sejarah yang belum terangkat. Maka dari itu kita perlu menggali cerita dari para tokoh, ulama, sepuh, tokoh masyarskat dan penduduk disetiap daerah", tukasnya. (FR)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Suferi Author

Populer Lainnya