Wisata Lakeview Nusantara Eks Tambang di Kaltim Patut Dikunjungi 

SAMBOJA-  Pesona wisata Lakeview kalimantan Timur, dijadikan kode tersirat perihal "gagal merancang berarti merancang kegagalan".  majas ini pantas dialamatkan pada Keberhasilan  eksperimen bekas lahan pertambangan untuk monumen wisata samboja.

Wisata Lakeview, terletak di gendongan bukit dan curamnya tebing membentuk danau buatan bekas galian pertambangan menjadi pilihan wisata estetik. Dari titik-titik yang tepat, para pencinta wisata Lakeview mampu mereguk panorama yang mempesona berupa gugusan pegunungan, bukit landai dan hidangan utama potret langsung ke kumpulan air bekas galian yang membentuk danau.

Melalui sudut yang terbuka di pucuk Lakeview, tampak sebagai monumen semi pyramid berwarna warni. Dengan beberapa spot foto menarik seperti Skywalk 2 lantai, Holloway, balon udara seperti di Cappadocia, Heaven Doors, dan Framebox.

"Juga ada wahana permainan Dragon Slides dengan panjang hampir 100 meter, bioskop VR dan Dream Castle semacam playground bagi anak-anak. Hampir 90 persen pegawai Lakeview adalah warga Samboja, yang direkrut tanpa memerlukan ijazah namun dengan wawancara dan mampu menerapkan 5S yaitu, senyum, salam, sapa, sopan dan santun" tutur Rian, pada Jum'at (22/11/2024).

Sesuai informasi yang peroleh, mulai 1 Agustus tempat wisata viral ini telah melakukan pre opening kepada warga Kaltim, Balikpapan, Samarinda, Tenggarong dan tentunya IKN Nusantara.

Lakeview yang berjarak 48 km dari kota Balikpapan, dapat ditempuh setelah keluar dari area tol Balikpapan Samarinda di KM 38, lalu belok ke arah Samboja, dan ikuti petunjuk yang telah ada di google Maps.

Wisata Lakeview adalah spot terbaik untuk melihat dan mengagumi pikiran manusia. Wawasannya tidak sedikit manusia merusak lingkungan namun masih ada yang mengubah dengan pikiran sadar wisata.

Pesona Lakeview  adalah apa yang lahir dari proses-proses manusia mengubah semesta. Belajarlah untuk menerima warta keindahan semesta dengan mata dan dengan apa yang terletak di dalam dada setiap manusia.

Reporter:  Randy Tukan