BATAM, 16 Desember 2025 — Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) melakukan peninjauan Balai Monitor (Balmon) Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas II Batam. Kunjungan kerja ini bertujuan untuk memastikan optimalisasi pengawasan spektrum frekuensi radio dan kualitas layanan infrastruktur digital, khususnya di wilayah perbatasan Indonesia yang strategis.

Kunjungan yang dipimpin oleh Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika, Marsma TNI Agus Pandu Purnama, ini dilakukan melalui Kedeputian Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi.

Marsma Agus Pandu menyampaikan bahwa Balmon SFR Batam memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas komunikasi, keselamatan publik, serta kedaulatan spektrum radio di kawasan yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.

“Batam dan sekitarnya merupakan wilayah strategis dengan intensitas tinggi lalu lintas penerbangan dan pelayaran. Pengawasan spektrum frekuensi radio di wilayah ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga berkaitan langsung dengan aspek keselamatan dan keamanan nasional,” tegas Agus Pandu.

Dalam laporannya, Balmon SFR Kelas II Batam memaparkan bahwa sepanjang tahun 2025, Balmon telah melaksanakan monitoring spektrum frekuensi, pemeriksaan stasiun radio, penanganan gangguan, serta pengukuran kualitas layanan infrastruktur digital di seluruh kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Riau. Balmon mengklaim telah melampaui target kinerja minimal yang ditetapkan.

Meskipun demikian, kunjungan Kemenko Polkam juga menyoroti sejumlah tantangan pengawasan di wilayah perbatasan. Tantangan tersebut meliputi potensi interferensi lintas negara, penggunaan perangkat telekomunikasi ilegal, serta keterbatasan infrastruktur backbone di pulau-pulau terpencil seperti Sedanau dan Tambelan yang masih sangat bergantung pada koneksi satelit atau microwave.